#

Jangan Abaikan Tikus di Rumah! Ini yang Harus Anda Ketahui!

Post a Comment
tikus di dalam gudang rumah
Hewan yang sering dijumpai di tempat-tempat kotor dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia ini tentu sudah tidak asing untuk Anda. Meskipun tempatnya sudah bersih, terkadang tikus di rumah tetap berkeliaran.

Pasalnya, masih ada kemungkinan tikus akan datang karena sumber makanannya yang banyak tersedia di sekitar rumah Anda. Misalnya ketika panen raya tiba dan ada lumbung padi disekitar rumah Anda. Hal ini juga berpotensi membuat tikus tertarik untuk datang ke rumah Anda.

Hal-hal Kurang Menyenangkan Saat Ada Tikus Di Rumah

Meskipun tikus berperan penting dalam keseimbangan ekosistem dan rantai makanan, namun keberadaannya berpotensi untuk memberikan dampak negatif. Kehadiran tikus di rumah dapat menyebabkan berbagai kerugian dan masalah, antara lain:

1. Kerusakan Properti dan Barang Konsumsi

Tikus dapat merusak pakaian, tas, sepatu, perabotan, kabel listrik, dan struktur bangunan. Mereka sering menggerogoti bahan-bahan ini untuk mempertajam gigi, mencari sarang, mencari makanan maupun memenuhi rasa ingin tahunya. 

Untuk mengatasi persoalan tersebut Anda perlu menutup celah dan lubang yang bisa menjadi akses masuk tikus dan membersihkan rumah secara rutin. Jadi, saat Anda masak cepat pun kondisi area dapur dan tempat penyimpanan makanan juga harus tetap terjaga kebersihannya.

2. Kontaminasi Makanan

Tikus dapat mengakses dan mencemari makanan dengan kotoran, urin, dan bulu mereka, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. Untuk mencegah kontaminasi makanan, Vie bisa menyimpan makanan dalam tempat yang rapat dan pastikan bahwa tempat itu bersih.

3. Penyebaran Penyakit

Tikus dapat membawa berbagai penyakit seperti leptospirosis, hantavirus, dan pes, yang dapat menular ke manusia melalui kontak langsung atau melalui kontaminasi makanan dan air. Diantara semua upaya yang telah disebutkan, Anda juga bisa menggunakan perangkap atau racun tikus dengan hati-hati untuk mengatasi persoalan tikus ini.

Wabah Penyakit yang Disebabkan oleh Tikus

pembasmi tikus

1. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini ditularkan melalui air atau tanah yang terkontaminasi oleh urin tikus yang terinfeksi. Gejala leptospirosis bisa bervariasi dari ringan hingga berat, termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan dalam kasus yang parah, gagal ginjal, meningitis, atau bahkan kematian .

2. Hantavirus

Hantavirus adalah virus yang ditularkan oleh tikus, terutama melalui inhalasi partikel udara yang terkontaminasi oleh kotoran, urin, atau air liur tikus yang terinfeksi. Penyakit yang disebabkan oleh hantavirus, seperti Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), memiliki gejala awal yang mirip dengan flu, namun dapat berkembang menjadi gagal pernapasan yang serius dan seringkali fatal .

3. Pes (Plague)

Pes adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh Yersinia pestis. Menurut wikipedia, penyakit ini terkenal karena menyebabkan Pandemi Pes atau "Black Death" di Eropa pada abad ke-14. Tikus, terutama tikus hitam, adalah reservoir utama penyakit ini, dengan kutu tikus sebagai vektor yang menularkan bakteri ke manusia. Pes bubonik, bentuk paling umum dari pes, ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening yang menyakitkan, demam, dan kelemahan. Tanpa pengobatan, pes dapat menyebabkan kematian dalam beberapa hari.

Studi Kasus Leptospirosis di Indonesia

Di lansir dari website who.int, pada tahun 2019 tercatat 920 kasus leptospirosis dengan angka kematian mencapai 122 kasus. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara populasi tikus dan kejadian leptospirosis. Hal ini menunjukkan bahwa daerah dengan populasi tikus yang tinggi cenderung memiliki insiden leptospirosis yang lebih tinggi .

Peran Racun Tikus dalam Pengendalian Penyebaran Penyakit

Selain menjaga kebersihan, Anda juga bisa menggunakan pengusir tikus terbaik RACOON Bayratt dalam mengendalikan populasi tikus. Racun tikus bekerja dengan cara mengganggu proses fisiologis tikus, lalu menyebabkan kematian dalam beberapa waktu setelah konsumsi. Penggunaan racun tikus di daerah yang terinfeksi dapat secara signifikan mengurangi populasi tikus. Sebagai akibatnya, hal tersebut dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit .

Namun, penggunaan racun tikus juga memiliki tantangan dan risiko. Salah satunya adalah risiko keracunan sekunder, di mana hewan lain atau bahkan manusia mungkin terpapar racun melalui kontak dengan tikus yang telah mati. Selain itu, ketahanan tikus terhadap racun tertentu telah menjadi masalah di beberapa daerah, memerlukan pengembangan racun baru atau metode pengendalian alternatif .

Selain racun tikus, pendekatan lain seperti penggunaan perangkap tikus, pengendalian lingkungan, dan edukasi masyarakat tentang praktik kebersihan juga penting dalam pengendalian penyakit yang ditularkan oleh tikus. Pengendalian lingkungan, seperti menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik, dapat mengurangi sumber makanan dan tempat berlindung bagi tikus, sehingga menurunkan populasi tikus secara alami .

Kesimpulan

Tikus di rumah adalah faktor utama dari beberapa penyakit serius yang dapat menyebabkan wabah pada manusia. Pengendalian populasi tikus melalui penggunaan racun tikus adalah salah satu strategi efektif untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit. 

Namun, penggunaan racun pengusir tikus terbaik harus dilakukan dengan hati-hati dan disertai dengan pendekatan pengendalian lainnya untuk memaksimalkan efektivitas dan meminimalkan risiko. Studi kasus leptospirosis di Indonesia menunjukkan pentingnya pengendalian tikus dalam mencegah wabah penyakit, menekankan perlunya tindakan terpadu untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh tikus.






Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment