Menganggap rezeki hanya sebatas berupa kekayaan materi lalu meminta pengakuan dari setiap orang di sekitar, justru akan membuat Anda menderita. Jika itu yang terjadi, kemungkinan besarnya yaitu Anda hanya akan mengejar rezeki untuk mendapatkan pengakuan dari sendiri dan abai akan apa yang diinginkan oleh diri sendiri.
Realita hidup yang sering mengidentikkan rezeki dengan penghasilan atau gaji. Hal ini kerap kali membuat Anda menjadi insecure karena tidak sebanyak dan sebaik orang lain.
Tapi, sebelumnya tentu Anda sudah sering mendengar ayat tentang rezeki sudah diatur, bukan? Jika pernah, Vie akan mulai memahami bahwa rezeki bukan hanya tentang penghasilan atau gaji.
Jika Anda ingin menengok kembali ayat seputar rezeki sudah diatur oleh Allah SWT, silahkan simak surat Ibrahim ayat 7 dan 34, surat Hud ayat 6, surat An-Najm ayat 39-41, surat Nuh ayat 10-12, surat At-Talaq ayat 2-3, surat Al-Mulk ayat 21, surat Al-Qasas ayat 82, surat Al-Ankabut ayat 62, surat Al-Baqarah ayat 172, surat Ar-Rum ayat 37, surat Al-Jumuah ayat 10, dan surat Al-Isra ayat 30.
Dari memahami ayat-ayat tersebut, Anda akan menyadari bahwa rezeki ada banyak bentuknya, baik berupa kesehatan, keamanan, ketenangan, kenyamanan, kebahagiaan, dll. Pada akhirnya, apapun cerita perjalanan hidup seseorang, semua itu adalah rezeki yang patut disyukuri.
Kisah yang Membuktikan Ayat tentang Rezeki Tidak Akan Tertukar
Case 1
Sebut saja namanya Anif, dia sempat mencari kerja dengan memasukkan surat lamaran ke beberapa instansi. Salah satu instansi idamannya yang ia lamar merupakan rekomendasi dari istri rekan kerjanya dulu.Anif tidak memiliki kerabat dekat dalam lingkup pekerjaan tersebut, saat mendapat kesempatan dengan bantuan orang dalam untuk bekerja di instansi ternama, ia merasa bahwa itu adalah keberuntungan besar. Beruntungnya lagi, meskipun belum pernah bertemu dengan istri rekan kerjanya, namun si istri ini sangat baik kepada Anif.
Si istri mantan rekan kerjanya ini sampai terus memantau perkembangan dari proses rekruitmen yang sedang berlangsung. Pada hari pengumuman rekruitmen, dia menghubungi Anif untuk mengkonfirmasi bahwa Anif benar-benar telah mengirim surel lamaran kerja. Namun dari panitia rekruitmen sudah memeriksa bahwa tidak ada surel dari akun Anif, sehingga tidak masuk dalam daftar peserta yang lolos.
Di sisi lain, Anif yakin telah mengirimkannya dan memeriksa emailnya berulang kali. Pada waktu bersamaan Anif sebenarnya sedang melakukan seleksi di tempat lain yang ia daftar tanpa bantuan orang dalam.
Pada akhirnya Anif diterima di tempat tersebut, bahkan dia tidak memperdulikan dengan kenyataan bahwa gaji yang akan diterimanya tidak sebanyak di instansi impiannya. Sepanjang masa kerjanya, meskipun upahnya tidak sebesar yang diharapkan, namun tunjungan yang diperoleh lebih besar berkali-kali lipat dari dugaannya.
Case 2
Inira adalah wanita single yang usianya menginjak kepala empat. Beruntungnya, dia pernah membaca ayat tentang rezeki sudah diatur. Bahkan dia sangat meyakininya dan selalu berusaha bangkit untuk melakukan yang terbaik sesaat setelah mengingat hal tersebut.Berulang kali dia berhenti dari pekerjaannya karena kontrak yang sudah berakhir. Setiap kontrak berakhir, dia mencoba mendaftar di tempat baru lagi. Begitu terus yang dilakukan sampai akhirnya dia mendapatkan pekerjaan tetap dengan gaji yang cukup untuk menopang kehidupannya.
Inira sempat insecure karena banyak hal, seperti kondisi fisik yang tidak eye catching, statusnya masih single, dan luka bekas operasinya. Inira sempat mengalami kecelakaan beberapakali yang berujung ke meja operasi.
Salah satu operasi yang dilakukan disebabkan karena mengalami dislokasi dan akhirnya bentuk tubuhnya tidak seperti semula. Tidak hanya itu, di tempat kerjanya pun dia juga sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari partner kerjanya. Hal-hal semacam itu terkadang membuat dirinya putus asa, tapi saat itu terjadi Inara kembali mengingat ayat seputar rezeki sudah diatur oleh Allah SWT.
Setelah itu, dia selalu yakin bahwa rezeki tidak akan pernah tertukar dan selama dia menghembuskan nafas berarti masih ada rezeki yang harus diterimanya. Keyakinan itu selalu dia pegang sampai saat ini dan semua itu terbukti dengan kondisinya sekarang yang berkecukupan.
Hikmah
Rezeki dari Allah SWT itu tetap akan sampai kepada Anda meskipun banyak makhluk yang mencoba menghalaunya, begitupun sebaliknya. Sebagai manusia, yang bisa dilakukan adalah melakukan hal terbaik dan berdoa. Sedangkan hasil akhir merupakan hak prerogatif Allah SWT.Belajar untuk ikhlas akan setiap hal yang terjadi dalam hidup dan menggantungkan harapan hanya kepada Allah SWT adalah attitude terbaik. Anda harus percaya pada diri sendiri dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.
Pasalnya, setiap orang itu berbeda antara satu dan lainnya. Anda boleh mengagumi seseorang untuk menjadikan diri lebih termotivasi. Akan tetapi Anda tidak boleh membanding-bandingkan antara satu dan lainnya.
Ingat pula bahwa Allah SWT akan memberikan apa yang dibutuhkan dan bukan memberikan apa yang Anda inginkan. Jadi, teruslah bersyukur atas apa yang Anda miliki saat ini sembari terus berdoa dan berusaha.
Ayat tentang rezeki tidak akan tertukar yang sempat disebutkan menyampaikan banyak hikmah di dalamnya. Saat terpuruk, Anda bisa mengulang-ulang ayat tersebut untuk mengingatkan diri kepada Allah SWT dan mengingat betapa Maha Baik-Nya Allah SWT.
Post a Comment
Post a Comment