Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia membutuhkan sejumlah uang untuk tetap bisa melangsungkan kehidupananya. Hidup memang tidak selalu tentang uang, namun hampir sebagian besar hal dalam hidup membutuhkan uang agar bisa berjalan lancar.
Cara Memulai Financial Planning
Jika ditanya apakah ingin memiliki kondisi keuangan yang stabil, tentunya Anda akan mengiyakan. Kondisi keuangan keluarga yang stabil hanya akan tercapai ketika setiap anggota keluarga saling mendukung.Sehingga antara pemasukan dan pengeluaran serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan dapat seimbang. Agar semuanya bisa berjalan beriringan dan seimbang, Anda perlu mulai merencanakan keuangan yang baik dan benar.
Mempraktikan perencanaan keuangan merupakan salah satu bentuk menyayangi diri sendiri. Berikut ini cara memulai financial planning yang bisa Anda lakukan.
Lain halnya dengan orang yang sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Mereka biasanya sudah tidak perlu mencemaskan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tentunya hal tersebut juga harus didukung dengan perencanaan keuangan yang matang.
Meski demikian, Anda tetap harus jeli dengan setiap sumber income yang didapatkan. Baik itu berasal dari penghasilan kerjaan tetap maupun pekerjaan tambahan. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan adanya pemasukan yang berasal dari sumber yang tidak halal, meskipun diperoleh dari lingkungan pekerjaan tetap.
Saat sumber penghasilan Anda mampu memberikan segunung emas, maka gunakanlah itu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang paling utama terlebih dahulu. Upayakan agar pemenuhan antara kebutuhan dan keinginan seimbang.
Money personality yang berkaitan dengan cara menilai uang dan manajemen keuangan setiap orang ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Anda tidak bisa menyamaratakan money personality dengan orang lain. Meski demikian, Anda tetap bisa mengadopsi cara-cara yang sekiranya bisa diterapkan dalam keluarga.
Selain jumlah gaji yang kemungkinan berbeda, perkara sudut pandang, pola pikir, dan financial planning untuk kedepannya pun tidak sama. Jadi, kelolalah penghasilan Anda dengan kesadaran penuh. Upayakan agar pengelolaan penghasilan dilakukan saat kondisi emosi Anda netral.
Secara materi mungkin bisa Anda penuhi sampai jangka waktu tertentu. Namun perilaku yang dilakukan secara rutin selama jangka waktu tertentu justru dapat membuka peluang besar membangun budaya dan karakter hedon yang membuat Anda kecanduan.
Ketika sudah menyadari akan pentingnya manajemen gaya hidup sesuai dengan kemampuan finansial, maka pahami pula tentang bagaimana agama mengajarkan seseorang dalam menata gaya hidup umatnya. Jika agama yang dijadikan acuan, maka Anda akan jauh lebih yakin dalam merencanakan dan menjalani hidup.
Hutang diperbolehkan asalkan benar-benar untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mendesak. Jika keperlun berhutang Anda bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersier, maka sebaiknya pertimbangkan kembali keputusan tersebut.
Jika sudah terlanjur berhutang, alokasikan keuangan untuk membayar uang pinjaman dengan porsi maksimal 30% dari gaji. Jika lebih dari 30% gaji maka segeralah untuk melunasinya.
Misalnya dengan menjual aset yang dimilik. Lalu jadikan ia sebagai prioritas hutang yang harus segera Anda lunasi. Alternatif lainnya yaitu dengan menambah sumber pemasukan untuk segera melunasinya.
Berdasarkan studi, sebanyak apapun uang yang dimiliki tidak akan membuat seseorang puas. Disitulah seseorang perlu meyakini dan berpegang teguh pada sikap qonaah.
1. Cek Sumber Pemasukan
Saat kondisi ekonomi sudah muncul potensi terjadi minus, maka solusinya yaitu dengan berhemat dan menambah income atau pemasukan. Sebaiknya Anda memperhatikan sumber pemasukan tambahan. Jangan sampai Anda menyesal dengan pemasukan tambahan tersebut karena gegabah dalam mengambil keputusan.Lain halnya dengan orang yang sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Mereka biasanya sudah tidak perlu mencemaskan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tentunya hal tersebut juga harus didukung dengan perencanaan keuangan yang matang.
Meski demikian, Anda tetap harus jeli dengan setiap sumber income yang didapatkan. Baik itu berasal dari penghasilan kerjaan tetap maupun pekerjaan tambahan. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan adanya pemasukan yang berasal dari sumber yang tidak halal, meskipun diperoleh dari lingkungan pekerjaan tetap.
2. Kelola Penghasilan
Seimbang antara keinginan dan kebutuhan, sesuai dengan money personality, dan menyesuaikan dengan jumlah gaji adalah kunci dalam mengelola penghasilan yang baik.Saat sumber penghasilan Anda mampu memberikan segunung emas, maka gunakanlah itu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang paling utama terlebih dahulu. Upayakan agar pemenuhan antara kebutuhan dan keinginan seimbang.
Money personality yang berkaitan dengan cara menilai uang dan manajemen keuangan setiap orang ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Anda tidak bisa menyamaratakan money personality dengan orang lain. Meski demikian, Anda tetap bisa mengadopsi cara-cara yang sekiranya bisa diterapkan dalam keluarga.
Selain jumlah gaji yang kemungkinan berbeda, perkara sudut pandang, pola pikir, dan financial planning untuk kedepannya pun tidak sama. Jadi, kelolalah penghasilan Anda dengan kesadaran penuh. Upayakan agar pengelolaan penghasilan dilakukan saat kondisi emosi Anda netral.
3. Manajemen Gaya Hidup
Yang tidak kalah penting pada cara memulai financial planning yaitu dengan memanajemen gaya hidup. Pada waktu-waktu tertentu ada masanya seseorang ingin untuk coba-coba mengikuti gaya hidup hedonisme.Secara materi mungkin bisa Anda penuhi sampai jangka waktu tertentu. Namun perilaku yang dilakukan secara rutin selama jangka waktu tertentu justru dapat membuka peluang besar membangun budaya dan karakter hedon yang membuat Anda kecanduan.
Ketika sudah menyadari akan pentingnya manajemen gaya hidup sesuai dengan kemampuan finansial, maka pahami pula tentang bagaimana agama mengajarkan seseorang dalam menata gaya hidup umatnya. Jika agama yang dijadikan acuan, maka Anda akan jauh lebih yakin dalam merencanakan dan menjalani hidup.
4. Kelola Hutang
Keadaan finansial yang fluktuatif membuka peluang seseorang untuk berhutang. Saat Anda terfikir untuk berhutang, coba gali lagi mengenai alasan berhutangnya. Hal ini sebagai salah satu upaya mengelola stres, agar Anda tidak menambahkan daftar hutang yang lebih panjang.Hutang diperbolehkan asalkan benar-benar untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mendesak. Jika keperlun berhutang Anda bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersier, maka sebaiknya pertimbangkan kembali keputusan tersebut.
Jika sudah terlanjur berhutang, alokasikan keuangan untuk membayar uang pinjaman dengan porsi maksimal 30% dari gaji. Jika lebih dari 30% gaji maka segeralah untuk melunasinya.
Misalnya dengan menjual aset yang dimilik. Lalu jadikan ia sebagai prioritas hutang yang harus segera Anda lunasi. Alternatif lainnya yaitu dengan menambah sumber pemasukan untuk segera melunasinya.
5. Tetapkan Skala Prioritas Dalam Pembelanjaan Keuangan
Dari banyaknya daftar kebutuhan dan keinginan yang ada, Anda harus bisa menetapkan skala prioritas. Setelah menetapkan skala prioritas, lalu berusahalah memenuhinya dengan beretika dan berempati pada waktu bersamaan.Berdasarkan studi, sebanyak apapun uang yang dimiliki tidak akan membuat seseorang puas. Disitulah seseorang perlu meyakini dan berpegang teguh pada sikap qonaah.
Memaknai cukup secara tepat bisa menyadarkan diri bahwa kehidupan saat ini bisa jadi jauh lebih baik dari beberapa waktu lalu. Pemaknaan rasa cukup akan lebih mudah tercapai dengan menjaga lidah.
Dari kelima cara memulai financial planning yang diuraikan, pilihlah cara yang paling memungkinkan untuk Anda praktekian terlebih dahulu. Mempraktikkan seluruh cara diatas secara serempak memang lebih baik. Namun jika situasi dan kondisi tidak mendukung sebaiknya mulailah sedikit demi sedikit.
Dari kelima cara memulai financial planning yang diuraikan, pilihlah cara yang paling memungkinkan untuk Anda praktekian terlebih dahulu. Mempraktikkan seluruh cara diatas secara serempak memang lebih baik. Namun jika situasi dan kondisi tidak mendukung sebaiknya mulailah sedikit demi sedikit.
Referensi:
Akun instagram @pritaghozie
Setuju banget, nih, mba harus punya financial planning yg tepat, supaya TDK besar pasak dri pada tiang...
ReplyDeleteKalaupun berhutang maksimal 30 persen dri penghasilan...
cocok ini untuk yang masih single dan sudah menikah, pengaturan finansial sangat diperlukan agar kedepannya masalah finansial lebih tertata dengan baik
ReplyDeleteinti dari pengelolaan uang sebetulnya dapat membedakan antara kepentingan dan kebutuhan, tipsnya bermanfaat banget nih kak, terima kasih ya
ReplyDeleteReminder banget. Aku kadang suka skip pencatatan gini jadi managemennya gak terpantau dengan baik terutama pengeluaran. Penting banget untuk memantau cash flow dan hidup sesuai kemampuan ^^
ReplyDeleteBener banget nih mbak. Skala prioritas penting bgt. Mau uang banyak atau sedikit kalau gak bisa dikelola akan habis. Sebegitu pentingnya financial planning. Akupun sudah mulai menerapkannya.
ReplyDeleteBergizi banget kalau dapat artikel ttg keuangan seperti ini, finansial planning yang tepat tentunya harapan semua orang ya kan. Apalagi kalo kita tau dengan baik seberapa porsi anggaran yang dialokasikan dengan baik itu
ReplyDelete