Begitu pula pengaruhnya kepada tubuh manusia yang komponen terbesarnya berupa air. Peristiwa bulan purnama mengakibatkan terjadinya penurunan kadar hormon melatonin dan peningkatan kadar hormon serotonin. Selain itu, masih ada fakta unik lainnya dari peristiwa tersebut. Simak ulasannya pada artikel berikut.
Pembahasan Full Moon Indonesia
Artikel ini dibuat karena terinspirasi dari akun Instagram @dianahemass dan @aulia_vet. Diana Hemas Sari adalah seorang Holistic Nutrisionist dan baru saja mendapatkan sertifikat Stanford Cert. Nutrition Science yang khusus mempelajari tentang ilmu gizi secara komprehensif. Selain itu Beliau juga merupakan Health Coach di IMove.Sedangkan Aulia Nurrachmi, @aulia_vet adalah seorang dokter hewan yang saat ini sudah tidak melakukan praktik. Kecintaannya pada dunia satwa liar membuatnya menggunakan logo harimau di online shop homemade goodies Wildlife Kitchen besutannya. Menu yang disajikan pada Wildlife Kitchen miliknya merupakan hasil belajar dari kelas-kelas di bidang makanan sehat (gluten free, vegan, olahan fermentasi, minim bahan sintetik, dan bahan-bahan yang thayyib).
Keluhan Saat Full Moon Berlangsung
1. Tidur tidak nyenyak
2. Bangun tidur merasa berat di bagian punggung dan tengkuk
3. Perut kembung dan terasa sakit
4. Craving manis
5. Kepala pusing
6. Anak tantrum
7. Mudah marah dan mood swing
8. Frekuensi kejang pada anak meningkat
9. Mimpi buruk
10. Sesak nafas
11. Kaki dan punggung terasa gatal
12. Demam, batuk, dan pilek
13. Merasa mual dan ingin muntah
14. Insomnia
Meminimalisir Efek Bulan Purnama Bagi Tubuh
Sebelumnya telah disebutkan contoh-contoh keluhan yang terjadi ketika bulan purnama. Tentunya Vie akan lebih memilih untuk melaluinya dengan rasa nyaman, kan? Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan agar tetap nyaman saat full moon.1. Puasa Ayyaumul Bidh dan Bekam
Sebagai umat muslim, mungkin Vie bertanya-tanya apakah peristiwa full moon ada penjelasannya di dalam Islam? Pertanyaan ini ternyata sudah dijawab oleh kedua akun tersebut. Peristiwa full moon memiliki kaitan yang erat dengan anjuran dari Rasulullah SAW kepada umatnya untuk melakukan puasa Ayyaumul Bidh dan bekam.Salah satu penelitian menyebutkan bahwa ketika terjadi bulan purnama, maka akan terjadi peningkatan detak jantung, aliran darah, dan perubahan sistem hormonal. Laporan kejadian tentang kematian mendadak, kejang, epilepsi, gangguan perilaku akut, gangguan psychotic non afektiv, infark myocardial akut, dan abortus spontan juga ditemukan meningkat.
Agar bisa nyaman saat full moon tiba, Vie akan dianjurkan untuk melakukan detoks. Bagi umat muslim, detoks bisa dilakukan dengan melaksanakan puasa Ayyaumul Bidh pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah. Hal ini sesuai dengan anjuran/sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1. Berpuasa 3 hari setiap bulannya; 2. Mengerjakan shalat Dhuha; 3. Mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari No. 1178)
Melalui aktivitas puasa, berarti Vie sudah berupaya untuk meraih ridha Allah SWT. Yang mana hal ini juga secara otomatis membuat Vie tidak mengonsumsi apapun saat berpuasa dan mengistirahatkan sistem tubuh untuk mengolah makanan yang berat cerna. Sehingga bakteri oportunis kelaparan dan mereka tidak memiliki energi untuk mengganggu fungsi dan kerja tubuh.
Pada salah satu penelitian juga disebutkan bahwa berbekam dapat menjadi solusi saat menghadapi ketidaknyamanan tersebut. Waktu berbekam terbaik yaitu dilakukan setelah full moon, yakni pada tanggal 17, 19, atau 21. Hal ini senada dengan sabda Rasulullah dan pernyataan dari penulis Al Qanoon.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melakukan bekam di tanggal 17, 19, dan 21 (Hijriah) akan menyembuhkan segala penyakit.” (HR. Abu Dawud)
Anjuran tersebut seirama dengan apa yang ditulis oleh penulis Al Qanoon. Sina menyebutkan bahwa bekam lebih diutamakan saat tengah bulan, karena pada saat itu toksik di tubuh sedang tinggi.
2. Grounding
Bumi memiliki muatan electron bebas yang tidak terbatas. Sehingga elektron akan lebih leluasa untuk mengalir ke dalam tubuh ketika Vie melakukan grounding/earthing. Grounding atau earthing ini dilakukan dengan cara nyeker atau jalan tanpa alas kaki di alam. Ingat ya Vie, grounding atau earthing ini dilakukan di alam, bukan nyeker di lantai.Aktivitas grounding sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang terdapat pada Hadits Riwayat Abu Dawud 4160 dan Ahmad 23969, “Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami agar bertelanjang kaki sesekali.” Hal ini sejalan dengan adanya penelitian yang menyarankan agar sesekali atau lebih sering melakukan sholat di outdoor, misalnya di taman atau di rumput.
Aktivitas grounding bisa Vie lakukan dengan beberapa cara, seperti memeluk pohon, eksplorasi sungai, barefoot di atas batu, menginjak pasir, memegang tanah, bermain hujan-hujanan, berenang di pantai, berkebun, berkubang di danau, serta tafakur, zikir, slowbreathing dan ngobrol dengan diri sendiri.
Jika hobi nonton film, Vie bisa menambah wawasan tentang manfaat grounding dengan menyaksikan film berjudul “The Earth Moving: The Remarkable Science of Grounding”. Pada film tersebut ditampilkan foto kondisi inflamasi pada tubuh seseorang sebelum dan setelah diminta untuk grounding.
Dari studi diperoleh hasil bahwa orang yang selesai melakukan grounding, memiliki tampilan inflamasi yang jauh lebih baik daripada kondisi sebelum mereka melakukan earthing. Disebutkan bahwa kondisi yang membaik ini ditandai dengan kualitas tidur lebih baik, hilangnya rasa nyeri, PMS mereda, dan inflamasi berkurang.
3. Perbanyak Konsumsi yang Halal dan Thayyib
Sistem pencernaan manusia terdiri dari bakteri baik, bakteri oportunis, dan parasit. Saat semua komponen dalam tubuh seimbang, sistem kekebalan tubuh akan bekerja dengan baik untuk meminimalkan efek full moon secara alami dan tidak ada gejala apapun.Ketika proses bulan purnama berlangsung, ia akan membantu parasit dan bakteri pathogen (jahat) bangkit dan mendatangkan ketidaknyamanan pada tubuh. Meningkatnya serotonin saat full moon terjadi juga akan membantu meningkatkan mobilitas dari parasit yang notabene mereka juga memiliki reseptor serotonin.
Saat sistem kekebalan tubuh sedang bagus, maka ia akan mengeluarkan parasite dan bakteri oportunis secara otomatis. Akan tetapi jika masih sering mengonsumsi makanan gula, tepung, makanan ultra proses, dll, itu justru menjadi makanan bagi bakteri oportunis untuk berkembang biak.
Maka dari itu, untuk meminimalisir rasa tidak nyaman saat full moon berlangsung, Vie dianjurkan agar lebih banyak mengonsumsi sayur, probiotik, olahan menu kaya rempah, dan menghindari makanan ultra proses dan tinggi gula.
Rekomendasi herbal untuk detoks saat full moon yaitu cedar, chamomile, frankincense, jasmine flowers, juniper berry, lemon balm, lotu root, milk thistle, mugwort, myrrh, oatstraw, orange peel, peppermint, poppy rose buds, rosemary, sandalwood, star anise, white sage, dan yarrow flowers.
Sedangkan untuk full moon essential oils yang dianjurkan untuk digunakan yaitu bergamot, cedarwood, chamomile, frankincense, hyssop, juniper, mandarin, myrrh, peppermint, rose, rosemary, rosewood, sweet orange, tangerine, tea tree, dan white sage.
Wah baru tahu ternyata banyak efeknya buat tubuh yaa...
ReplyDeleteIya Mba, tapi kalo kondisi tubuhnya dalam keadaan seimbang, biasanya ga ada keluhan
ReplyDeleteWah ternyata ada penjelasan ilmiahnya ya kenapa dianjurkan puasa. Dan ternyata ada efeknya kalau full moon lagi berlangsung, aku gak ngeh rasanya biasa² aja 😅
ReplyDeleteAlhamdulillah kalo biasa aja Mba 😄
Deletebaru tahu kalo puasa ayammul bidh itu ada penjabaran ilmiahnya...
ReplyDeleteSama Mba, saya juga baru baca-baca kemarin itu
Delete