Vie, pernahkah Anda merasa pada titik dimana kehilangan arah dan tujuan? Merasa hidup tidak berarti apa-apa, lalu berfikir tentang bagaimana cara berhijrah untuk pemula? Dan bertanya pada diri sendiri apakah diri ini mampu untuk berhijrah?
Setiap orang memiliki jalan hidup yang bervariasi. Orang sering melihat kenikmatan yang dimiliki orang lain itu lebih indah dari miliknya, begitupun sebaliknya. Tidak jarang pula seseorang merasa lebih baik dari makhluk atau orang lain.
Padahal di agama Islam tidak diperkenankan untuk menyombongkan diri dan merasa lebih baik dari orang lain. Apalagi jika sampai merendahkan, meremehkan atau pun sampai mencaci orang lain.
Kapan Seseorang Mulai Berfikir Ingin Berhijrah?
Setiap orang akan menemui titik balik untuk kembali kepada Allah SWT pada situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Beruntungnya saya bisa mendapatkan cerita dari beberapa orang yang akhirnya memutuskan untuk hijrah seperti contoh di bawah ini. Semoga gambaran singkat ini bisa memberikan bayangan tentang jawaban kapan seseorang mulai berfikir untuk berhijrah.Sendirikah Aku?
Kisah ini berawal dari seorang anak yang telah ditinggal meninggal oleh kedua orang tua dan dipisahkan dari saudara-saudara kandungnya ini dititipkan pada salah satu keluarga besarnya. Didikan kemandirian ala militer dan takaran makan serta segala sesuatunya yang serba dibatasi membuatnya menjadi "kreatif".Kehidupannya terus digilir diantara keluarga besarnya, keluar masuk panti, dan pada satu waktu dia memilih untuk kembali ke rumah ibunya di pelosok. Untuk makan sehari-harinya dia harus mengumpulkan kayu bakar. Tidak lama dari kepulangannya, ibunya menyusul ayahnya untuk kembali ke tempat peraduan terakhirnya.
Suatu ketika dia terjatuh dari pohon besar yang cukup tinggi tempatnya mengumpulkan kayu-kayu kering. Saat itu yang diinginkannya hanya ingin kembali pada pelukan ibu dan ayahnya. Air matanya dia tumpahkan pada dirinya sendiri.
Saat itu dia kembali teringat dan merindukan kehidupannya yang begitu mewah dengan dilayani oleh belasan pelayan di rumahnya. Kehidupannya bak seorang raja, saat kedua orang tuanya masih ada. Hingga akhirnya perjalanan hidup memintanya untuk sabar saat menerima cacian dari orang-orang sekitar karena kemampuan ekonominya yang serba kurang.
Meski dicaci dan direndahkan oleh banyak orang sampai saat sudah berkeluarga, tapi dia selalu berusaha melakukan pekerjaan apapun itu untuk menghidupi keluarganya dengan uang halal. Suatu ketika dia merasa putus asa dan memilih untuk mendapatkan kekayaan dengan cara yang tidak benar.
Beruntungnya proses ketika melakukan hal tidak benar itu gagal. Dia tidak mendapatkan keinginan awalnya karena nuraninya berbicara. Akhirnya dia memilih untuk memperdalam ilmu yang dengan niat bulat untuk membantu orang.
Sikap orang-orang yang merendahkan dan mencacinya selama ini seolah membuatnya merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak memiliki apa-apa lalu mendapat berbagai cobaan. Sejak saat itu ia memutuskan untuk hijrah.
Dia berusaha memperbaiki ilmu, pemahaman, dan akhlaknya. Dia selalu berusaha membantu orang lain, terutama bagi mereka yang kekurangan. Bahkan saat kondisinya sedang tidak baik-baik saja pun dia tetap mendatangi orang-orang yang membutuhkan bantuannya, meskipun dia tidak mendapatkan imbalan.
Cukup Allah SWT Saja
Kisah yang kedua ini terjadi pada seseorang yang tumbuh dalam keluarga dengan pemahaman minim akan ilmu agama. Bagi orang tuanya, dunia dan kekayaan adalah hal yang harus dijadikan fokus kehidupannya.Bahkan saat si anak ketahuan sedang menjalankan sholat lima waktu, orang tuanya justru memukulnya menggunakan ikat pinggangnya. Segala aktivitas yang berkaitan dengan tuntunan dalam agama yang dilakukannya justru mendapat hukuman dari orang tuanya.
Suatu ketika, dia sedang sholat sunnah, berdzikir, dan membaca ayat suci Al-Qur’an. Lalu orang tuanya memintanya untuk berhenti melakukannya sembari mengumpat. Pada akhirnya dia merasa kehilangan ruh akan agamanya.
Ibadah wajib tetap dilakukan, tapi hanya sebatas formalitas. Dia merasa putus asa akan agama dan keyakinan akan agamanya. Dia tidak lagi mengenal tentang do’a dan timbul keinginan untuk tidak mempercayai do’a.
Tapi jauh di dalam lubuk hatinya, dia sangat berharap bahwa suatu saat nanti akan ada masanya untuk benar-benar mengenal Tuhannya. Memahami dan menjalankan agamanya secara menyeluruh.
Ditengah-tengah keputus asaan yang membuat dia sedih karena keluarganya memarahinya saat melaksanakan apa yang diperintahkan agamanya, tanpa disadari hati kecilnya justru tulus berdo’a. Dia berharap suatu saat nanti Allah Subhanallahu wata’ala memberikan petunjuk dan hidayah kepadanya dan keluarganya untuk beribadah secara kaffah.
Cara Berhijrah untuk Pemula
Dari dua uraian singkat di atas, pada akhirnya para dia ini memutuskan untuk hijrah. Saat sudah memutuskan hijrah pun keduanya tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Saat itu dia tidak tahu tentang cara hijrah yang benar. Tapi di dalam benaknya selalu ada bisikan untuk mencari tahu bagaimana cara berhijrah memperbaiki diri.Meskipun tidah tahu caranya, tapi dia mencoba mempraktekkan cara berhijrah dengan perlahan. Dia mencoba berbagai cara dibawah ini dalam memulai hijrahnya.
Niat
Ada yang bilang bahwa seseorang itu tidak mendapat hidayah sehingga akhlaknya tidak kunjung membaik. Padahal Allah SWT itu sangat sayang pada hamba-Nya, sayangnya hamba-Nya yang kurang berusaha untuk menjemput hidayah itu.Pada suatu kesempatan, dia akhirnya menceritakna bahwa hal pertama yang dilakukannya adalah niat. Meskipun hanya ada setitik kecil dalam benaknya untuk hijrah, tapi dia selalu meniatkannya.
Niat yang mulanya kecil itu selalu muncul dalam fikirannya dan seolah menjadi do’a-do’a yang selama ini tidak diyakininya sekaligus diharapkan dengan sangat. Perlahan-lahan dia mulai menemukan jalan dan mempraktekkan cara berhijrah yang benar.
Mengikuti Kelas Online Bengkel Diri
Kelas ini bisa diikuti oleh semua perempuan, baik yang sudah menikah ataupun belum. Dia merasa sangat beruntung karena pertanyaan-pertanyaan yang berputar diotaknya selama ini, satu per satu sudah mulai terjawab.
Di Kelas Online Bengkel Diri inilah akhirnya dia tahu bahwa untuk berhijrah dan memiliki keyakinan yang kokoh mengenai agamanya itu membutuhkan ilmu. Itulah sebabnya kenapa hal pertama yang dibahas di dalam kelas online ini adalah soal penguatan diri untuk mentauhidkan Allah SWT.
Isitimewanya lagi, kelas ini tidak melulu membahas mengenai akhirat saja. Di kelas ini juga membahas tentang kehidupan di dunia. Jadi, materi yang diberikan ini dibuat berimbang antara pembahasan teknis kehidupan di dunia dan akhiratnya.
Kelas ini terbagi menjadi level 1 dan level 2. Di level 1, siswa akan belajar mengenai materi dasar islam, skill terapan, kelas konsep diri, dan kuliah pra-pasca nikah. Sedangkan level 2 nya akan diajarkan tentang fiqih keluarga, sekolah ibu, psikologi, leadership, jurnalistik, blogging, dan Tahsin club.
Berkat ceritanya ini, saya menjadi tertarik untuk mengikutinya. Saya membuktikan sendiri bahwa Kelas Bengkel Diri ini benar-benar membuat seseorang tertugah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Banyak insight yang bisa ditemukan di dalamnya. Bagi yang mulanya belum menyadari akan adanya luka pengasuhan pun nantinya bisa terdeteksi saat benar-benar mengikuti kelas. Tidak berhenti pada menemukan luka-luka, di sini juga akan diajarkan cara untuk menyembuhkannya.
Selain itu kelas ini juga cocok bagi mereka yang ingin mempelajari tentang kehidupan rumah tangga. Pembahasan tentang pasangan dan anak juga akan dibahas di dalamnya. Kelas Bengkel Diri ini benar-benar menjadi pijakannya dalam berhijrah.
Disini dia maupun saya mulai memahami tentang kenapa seseorang dilahirkan ke dunia, kenapa ada berbagai hal tak terduga terjadi, dan bagaimana cara menghadapinya. Meskipun sudah tahu ilmunya tetap saja masih ada kekurangan dan kesalahan saat mempraktekkannya.
Kelas Online Bengkel Diri ini hanya dibuka pada waktu-waktu tertentu. Jika ingin mengikuti kelasnya, Anda bisa follow akun instagramnya di @bengkel_diri. Di sana akan di-update info-info seputar pembukaan kelas dan webinar yang akan diselenggarakannya.
Dua cara berhijrah untuk pemula ini adalah alternatif yang bisa Vie pilih saat memutuskan untuk hijrah. Selain dua hal di atas, yakinkanlah pada diri Vie bahwa Anda mampu untuk hijrah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Video bengkel diri ini bisa Anda simak sebagai gambaran salah satu webinar yang pernah diselenggarakannya.
Terimakasih infonya Kak, aku mau kepoin akunnya nih, cocok banget huat support system
ReplyDeleteSilahkan dikepoin Kak. Kalau mau bisa kepoin akun @ummbalqis.blog juga Kak
Deleteaku juga mau langsung meluncur ke akunnya hehe.
ReplyDeleteBaik Kak, silahkan dikepoin 😁
Delete