Disadari atau tidak, setelah
seseorang menjalankan ibadah Puasa Ramadhan maka tubuhnya akan semakin bugar.
Tentunya yang dimaksudkan yaitu puasa yang baik dan benar. Dimana perihal asupan
yang dikonsumsi juga tidak sembarangan.
Meskipun Puasa Ramadhan tahun
2022 ini masih dihiasi dengan suasana pandemi. Tapi Puasa Ramadhan di
tengah-tengah pandemi ini tetap bisa dilalui dengan lebih bermakna. Terutama ketika
diisi dengan mempelajari ilmu yang bermanfaat.
Misalnya ilmu tentang puasa yang
merupakan detoksifikasi tubuh yang paling efektif dan efisien. Mungkin masih
banyak yang belum mengetahui bahwa kebanyakan penyakit bersumber pada sistem
pencernaan, terutama lambung dan usus.
Ketika terlalu banyak zat sisa
yang tidak digunakan mengendap di lambung dan usus, maka kinerja dari organ
detoks lainnya seperti hati, empedu, pankreas, jantung, dan ginjal pun ikut
bermasalah. Untuk itulah kita perlu mengenal lebih dalam tentang teknik detoks
tertua ini.
Apa saja sih yang perlu kita
ketahui tentang puasa sebagai detoks tertua ini? Lalu apa sajasih manfaat puasa bagi kesehatan? Yuk simak
ulasannya berikut ini.
Menekan Jumlah Radikal Bebas
Jika kita
memperhatikan menu sahur dan berbuka puasa masyarakat Indonesia, seringkali
yang dijumpai adalah kombinasi antara lemak, protein, dan karbohidrat. Proses
pengubahan zat makanan tersebut menjadi energi ini membutuhkan oksigen. Yang
mana kinerja sistem pencernaan akan semakin berat ketika mereka dikonsumsi
secara bersamaan.
Ketika proses metabolisme
meningkat, maka sisa metabolisme juga akan semakin meningkat. Ditambah lagi
jika makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung banyak toksin, otomatis
akan semakin banyak toksin yang harus dikeluarkan.
Proses
metabolisme yang meningkat secara bersamaan akan membutuhkan oksigen yang lebih
banyak. Terlalu melimpahnya jumlah oksigen ini justru akan menimbulkan radikal
bebas yang bersifat toksin bagi tubuh.
Kemudian radikal
bebas itu akan menyerang sel-sel tubuh dan menjadikannya mati sebelum waktunya.
Kematian sel-sel yang belum waktunya ini kemudian bisa membuat kerja sistem
organ jadi lemah. Pada akhirnya sistem imun seseorang menurun dan ia jadi jatuh
sakit.
Sel-sel yang
mengalami penuaan dini itu dapat dilihat dari penampilan seseorang lewat
kusamnya warna kulit, mudah keriput, dan menopause dini. Namun ketika seseorang
berpuasa maka asupan makanan dan minumannya dibatasi. Hal inilah yang kemudian
bisa menekan jumlah radikal bebas.
Membersihkan Lambung dan Usus
Seperti yang
telah disebutkan di atas bahwa kebersihan maupun kesehatan lambung dan usus
harus dijaga agar organ lainnya dapat bekerja secara optimal. Pada hari-hari biasa
kita sering memasukkan banyak makanan dan minuman yang memberatkan kerja sistem
pencernaan.
Namun ketika
puasa maka kita dipaksa untuk membatasi asupan makanan, bahkan tidak boleh
mengkonsumsi apapun selama kurang lebih 13-14 jam. Rentang waktu tersebut
digunakan oleh sistem pencernaan untuk istirahat, membersihkan dirinya, dan
memulihkan kondisinya kembali.
Memperbaik Fungsi Hati
Menurut sebuah
penelitian yang dipimpin oleh Dr Wahjoetomo di Malang pada tahun 1994, bahwa
puasa dapat bermanfaat untuk membersihkan hati. Seperti yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya bahwa puasa dapat membersihkan lambung dan usus, ternyata
hal ini juga berlaku bagi organ hati.
Saat puasa, hati
diizinkan untuk berkativitas dengan lebih santai. Momentum ini kemudian
dimanfaatkan oleh hati untuk merawat dirinya dengan membersihkan dan melakukan
peremajaan sel-selnya. Namun semua hal ini tidak akan diraih bagi mereka yang selalu
makan dan minum berlebihan sampai kekenyangan.
Menjernihkan Pikiran dan Menstabilkan Emosi
Menurut salah
seorang ahli sufi Bila Sayf Al Din, makanan yang dikonsumsi oleh seseorang
dapat memberikan nafsu dan amarah. Hal ini terjadi dengan cara memengaruhi neurotransmitter
yang membawa pesan di dalam otak.
Pernyataan ini
dibenarkan oleh peneliti dari Australian College of Nutriitional and
Environtment Medicine yang bernama Dr Robyn Cosford. Menurut penelitiannya,
otak dan usus halus selalu terhubung melalui neurotransmitter.
Sehingga pesan
yang disampaikan oleh neurotransmitter akan bergantung pada kondisi sistem
pencernaan. Untuk itulah kita perlu menjaga kestabilan jumlah bakteri baik yang
ada pada usus. Karena keberadaan merekalah yang nantinya akan menetralisir
racun, melancarkan metabolisme, dan menjaga sistem imun agar tetap berada dalam
kondisi baik.
Empat hal yang
telah dijelaskan di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya manfaat puasa
bagi seseorang. Dari empat manfaat itu saja sudah bisa disimpulkan bahwa Puasa
Ramadhan adalah detoks terbaik bagi kesehatan jasmani dan rohani seseorang.
Semoga pengetahuan ini dapat menambah keyakinan kita atas kebesaran Allah
Subhanallahuwata’ala.
Post a Comment
Post a Comment