Sebelum membicarakan hal ini,
mari samakan frekuensi bahwa apa yang dibahas pada artikel ini hanya sekedar
gagasan yang diambil dari beberapa pendapat orang saja. Anda bisa menambahkan
pendapat di kolom komentar. Perihal uang yang akan dibahas ini bertujuan untuk
memberikan insight baru atas pemahaman kita selama ini. Jika ada hikmahnya,
silahkan diambil.
Uang adalah hal sensitif untuk
dibicarakan. Terkadang pembicaraan tentangnya justru membawa seseorang pada
permasalahan baru. Bahkan ada yang tak ingin mendapat atau diberi banyak uang.
Hal ini karena dirinya menganggap bahwa uang dapat merubah seseorang. Disisi
lain ada yang berpendapat bahwa uang tidak merubah seseorang, melainkan hanya
menunjukkan siapa orang itu sesungguhnya.
Memiliki Uang Banyak
Orang yang diberi kelapangan rezeki
berupa uang banyak atau gaji besar tentu akan merasa sangat bahagia. Kesuksesan
ini pastinya dibarengi dengan kerja keras dan do’a yang diupayakannya. Dengan
memiliki banyak uang maka cita-citanya untuk membeli berbagai aset untuk
investasi dapat direalisasikan dengan mudah.
Uang ini Berkat Kerja Kerasku Saja
Pernahkah terlintas dibenak kita
bahwa uang yang diperoleh selama ini adalah berkat kerja keras yang selama ini
diupayakan oleh diri ini saja? Wajar saja jika pernah berfikir seperti itu. Segala
kepayahan dalam mendapatkannya terkadang membuat diri menjadi berfikir demikian
dan emosi saat ada yang datang ketika membutuhkannya saja. Padahal jauh di lubuk
hati terdalam ada ruang kosong yang ingin mendapatkan belaian mereka.
Sebenarnya tidak masalah ketika
orang-orang itu datang kepadanya untuk mendapatkan pertolongan berupa pemenuhan
finansial. Akan tetapi ruang kosong itu akan berteriak saat bantuan finansial
telah diberikan, namun kebutuhan akan kasih sayangnya tidak terpenuhi. Terlebih
lagi jika ada luka pengasuhan saat kecilnya yang belum diselesaikannya.
Tapi sayangnya luka pengasuhan
akan membuatnya tetap merasa bahwa uang itu berkat kerja kerasnya saja. Ia juga
tak segan-segan untuk menyatakan bahwa mereka hanya menginginkan uangnya dan
hanya menghubungi saat membutuhkannya saja. Sakit hati yang ia miliki selama
ini akan membuatnya terus merasa sendiri meskipun seluruh pengorbanan telah
dilakukannya. Tidak mustahil jika akhirnya ia menjadi pribadi yang cenderung
apatis.
Yang Sebenarnya Dibutuhkannya
Seperti yang telah disebutkan
bahwa kebutuhan kasih sayangnya yang tidak terpenuhi sejak ia masih kecil sampai
usianya sedewasa ini membuatnya cenderung apatis. Disamping itu seharusnya dia
menyadari dan memahami bahwa pencapaiannya selama ini juga bisa jadi karena do’a-do’a
orang-orang di sekitarnya. Jika orang terdekat Anda ada yang seperti ini, maka
yang dia butuhkan adalah perhatian, kasih sayang, apresiasi, dan pengertian.
Lukanya mungkin membuatnya
menjadi pribadi yang sangat sensitif. Jadi jika Anda ingin membantunya, berilah
ia perhatian, kasih sayang, apresiasi, pengertian, dan pemahaman yang baik dan
benar. Tidak perlu memaksakan pemahaman-pemahaman baru kepadanya agar
membuatnya menjadi lebih baik sesuai dengan versi Anda. Sesungguhnya ia pun
ingin menjadi pribadi yang baik. Hanya saja ia perlu waktu dan
pemahaman-pemahaman baru yang diyakininya untuk bisa menyentuh dan menetap di
alam bawah sadarnya.
Anda juga tidak perlu marah-marah
dan berharap bahwa ia akan berubah saat itu juga. Yakinlah bahwa suatu saat ia
akan berubah menjadi versi terbaiknya sesuai apa yang diajarkan oleh syariat.
Ia hanya membutuhkan waktu dan pemahaman yang benar agar bisa diyakini oleh
alam bawah sadarnya. Sehingga pemahaman barunya mampu menggeser keyakinan yang
sebelumnya telah tertanam kuat dalam alam bawah sadarnya.
Itulah sedikit cerita mengenai pengalaman
tentang uang. Semoga uraian tersebut bisa memberi insight baru untuk kita
semua. Sehingga hal-hal di atas bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi baik
untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar kita. Orang-orang yang lumbung
kasih sayangnya kosong akan terenyuh saat mendapatkan perhatian. Maka berilah
ia perhatian sesuai dengan kebutuhannya pada saat yang tepat.
Post a Comment
Post a Comment