Apa yang terfikir setelah membaca judul artikel ini? Bagi yang sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang mungkin istilah haus sentuhan ini bukan hal yang aneh lagi. Pasalnya saat ini tidak jarang orang mengalami haus sentuhan yang mana identik dengan haus kasih sayang.
Contohnya seperti salah satu
perisitiwa yang saya dapati dari curhatan orang-orang sekitar. Sering kali
orang merasa cemburu atau iri dengan pencapaian yang diperoleh rekan atau rival-nya.
Memang jika berdasarkan apa yang terlihat, hidupnya sangat sempurna.
Seolah tidak pernah ada kesulitan
dan kesedihan yang menghampirinya. Namun sesungguhnya dibalik tawa dan pencapaiannya
itu terkadang mereka justru merasakan haus sentuhan. Orang-orang yang haus akan
sentuhan ini tidak selalu menunjukkannya lewat kemurungan dan tindakan-tindakan
agresif ataupun hal menyimpang lainnya.
Menurut cerita yang pernah saya
dapatkan, justru mereka tetap menjadi orang-orang dengan kepribadian yang lembut,
mandiri, dan mudah bersosialisasi. Meskipun demikian, mereka mengakui bahwa
dirinya butuh sentuhan.
Karena rasa haus akan sentuhan
itu, akhirnya mereka tidak sungkan meminta temannya yang mahramnya untuk memberi
sentuhan. Menyentuh disini bukan tentang sesuatu yang berbau sensual loh ya.
Mereka sadar betul bahwa dirinya haus sentuhan lalu meminta temannya untuk
sekedar menepuk bahunya, mengusap tangannya agar bisa tertidur, ataupun
memeluknya.
Berdasarkan cerita yang pernah
saya dapatkan, mereka yang haus sentuhan itu sebenarnya sudah diberikan
berbagai fasilitas untuk menunjang segala aktivitas hariannya. Orang tuanya pun
memberikan perhatian yang baik kepada mereka walaupun dengan rutinitas kerja
yang menyibukkannya.
Tapi jika ditanya mengenai tentang
sudah cukupkah perhatian yang orang tuanya berikan, saya sendiri juga tidak
tahu tolak ukur cukup atau tidak itu seperti apa. Sampai saat ini pun saya
masih bertanya-tanya, bagaimana mungkin segala fasilitas dan perhatian yang
diberikan selama ini justru membuatnya merasa haus akan sentuhan.
Jika Anda mempunyai cerita serupa
atau solusi dari peristiwa haus sentuhan ini, silahkan tulis di kolom komentar
ya. Mungkin dengan saling berbagi ilmu, cerita, dan pendapat kita bisa saling bermanfaat.
Post a Comment
Post a Comment