Dilansir dari situs
mongabay.co.id, menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar
di seluruh dunia. Yang mana terdiri dari 1/3 daratan dan sisanya merupakan
lautan. Hal ini diperkuat dengan fakta unik lainnya yaitu dengan prestasinya
yang memiliki garis pantai terpanjang nomor dua di dunia dengan total panjang
sekitar 108.000 Km.
Berdasarkan
data tersebut, sebagai warga Indonesia seharusnya kita bangga akan fakta
sekaligus potensi unik yang tersimpan di dalamnya. Sayangnya penduduk Indonesia
belum berfokus pada potensi yang dinilai positif, mayoritas penduduk justru
resah dengan kondisi ini. Terutama pada daerah-daerah yang rawan banjir, ROB,
dan abrasi.
Hal yang Seharusnya Dilakukan
Dua hal yang
seharusnya dilakukan untuk memaksimalkan potensi kelautan Indonesia.
1.
Menguasai Data dan
Informasi Kelautan
Begitu luasnya area lautan di
Indonesia terkadang membuat kita lengah akan pencurian-pencurian yang mungkin
dilakukan oleh negara asing. Untuk itu, agar kelestariannya tetap terjaga maka
pihak yang berwenang harus memiliki serta menyimpan seluruh data dan informasi
kelautan yang ada dengan baik.
Data adalah alat penting yang dibutuhkan
untuk menjaga dan mengembangkan suatu hal. Tanpa adanya data maka penjagaan dan
pengembangan dari suatu hal akan berjalan pincang. Melalui data dan informasi
kelautan itu pula nantinya pembangunan dibidang kelautan dapat dilakukan secara
optimal.
2.
Mengharmonikan Potensi
Positif dan Dampak Negatif
Setiap hal di dunia ini tentu ada
sisi positif dan negatifnya. Sebagai manusia yang diberi akal untuk berfikir,
maka sudah menjadi kewajiban kita untuk bisa mengharmonikan antara potensi
positif dan dampak negatif dari lautan yang menyusun Negara Indonesia dengan
total 2/3 bagian dari total keseluruhan area Indonesia.
Jika kita tidak bisa mengharmonikan
kedua hal tersebut, maka yang ada justru keluhan-keluhan yang tak berujung.
Dimana keluhan-keluhan tersebut akan memicu stress yang akhirnya berdampak
buruk bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Cara Mengharmonikan Potensi Kelautan
Bagi
masyarakat dipesisir pantai yang dekat dengan garis pantai mungkin akan lebih
mengetahui suka dukanya tinggal di sana. Sedangkan yang terbiasa dengan hidup
yang serba aman dan nyaman mungkin belum mengetahui suka duka mereka.
Untuk itu agar
tercipta keharmonian potensi kelautan dan dua kondisi yang bersebrangan
tersebut, maka perlu adanya jalur informasi yang menghubungkan keduanya. Namun
dalam hal ini kita hanya akan membahas hal-hal mandiri yang dapat dilakukan
oleh masyarakat Indonesia, tanpa menggantungkan harapan pada instansi manapun.
1.
Publikasi
Setiap orang tentu sibuk dengan
urusannya masing-masing. Namun disela-sela kesibukannya, orang akan mencari hal
baru di intenet untuk menjawab solusi permasalahannya atau sekedar menyegarkan fikirannya.
Hal ini dapat dijadikan peluang bagi masyarakat untuk bisa mengharmonikan
potensi kelautan yang ada.
Keluh kesah yang selama ini membuat
warga pesisir pantai merasa gelisah bisa diubah menjadi hal yang menggugah rasa
penasaran dari seseorang untuk menguliknya lebih dalam lagi. Mereka bisa
mempublikasikan aktivitas-aktivitas before after yang dilakukan di sana.
Disamping itu, aktivitas harian disana juga bisa dikemas menjadi lebih menarik
dalam suatu paket kegiatan.
Setiap kreativitas dan inovasi yang
mereka ciptakan harus dipublikasikan melalui berbagai media. Publikasi ini
dapat dilakukan di berbagai media sosial, website, media suara, dan
media cetak. Setiap publikasi yang dilakukan sebaiknya dikoordinasikan terlebih
dahulu dengan komunitas-komunitas yang terlibat di dalamnya.
2.
Ilmu
Untuk bisa mengharmonikan antara
potensi positif dan dampak negatif dari kelautan, maka setiap orang yang
terlibat di dalamnya perlu dibekali dengan ilmu. Tanpa frekuensi yang sama maka
pengembangan kelautan justru bisa menimbulkan permasalahan-permasalahan baru.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa akan tetap terjadi gesekan antara pihak satu
dengan yang lain.
Akan tetapi dengan ilmu maka akan
diperoleh hasil kerjasama yang lebih baik. Terkait dengan ilmu, mungkin ada
baiknya jika orang-orang tertentu dikirim untuk menempuh pendidikan-pendidikan
yang secara spesifik dibutuhkan untuk menjaga dan mengembangkan daerah
tersebut.
Penguasaan ilmu yang baik akan
menjadikan orang tersebut sebagai otak dari pembangunan area-area di sekitar
pantai. Agar masyarakat dapat lebih berilmu, mereka juga bisa melakukan kerja
sama dengan pihak-pihak luar yang berkompeten. Yang tentunya ketika akan
mengawali kerja sama pun semua syarat dan ketentuan harus diketahui, dipahami,
dan disetujui sejak awal.
Semoga
beberapa uraian di atas dapat dijadikan referensi awal untuk membuka
pemikiran-pemikiran lainnya yang lebih baik dan bisa diterapkan pada kondisi
sesungguhnya. Hal yang harus selalu ditekankan untuk bisa mengharmonikan hal
tersebut yaitu tentang kontribusi apa yang bisa diberikan oleh diri sendiri.
Post a Comment
Post a Comment