Part 2
Bagi wanita, melihat ibunya dalam
kondisi tidak berdaya ketika di dzalimi oleh ayahnya dan ibunya tetap bertahan
dengan rasa sakitnya. Maka hal ini justru membuat sebagian besar anak-anak
tumbuh dengan rasa kengerian dan ketakutan. Hal inilah yang harus kita
antisipasi. Sehingga bertahan dalam situasi dan kondisi yang mana kita tidak
berusaha menemukan solusinya, maka ini justru bisa memberikan dampak yang lebih
buruk. Misalnya ketika kita berfikir bahwa seseorang bertahan demi anak-anak.
Bertahan demi anak-anak mungkin adalah sebuah fitrah baik bagi seorang ayah
maupun ibu. Mereka berfikir bahwa dengan tidak becerai maka si anak tidak akan
merasa kehilangan ayah dan ibunya. Akan tetapi ketika bertahan hanya
memunculkan peristiwa-peristiwa traumatis bagi anak, hal ini justru berpotensi merusak
jiwa anak.
Ketika sang ibu bertahan demi
anak namun dia tidak berusaha mencari pangkal dari permasalahannya dan apa yang
harus dilakukan agar permasalahan dapat terselesaikan serta membiarkan dirinya
tersiksa dan tersakiti dengan kalimat “demi anak-anak”, maka bisa jadi ini
bukan menjadi solusi ataupun hal positif bagi anak-anak. Sekiranya memilih
untuk bertahan, agar tidak merasa rugi maka lakukanlah bertahan itu dengan niat
karena Allah SWT. Bertahan yang tidak diniatkan karena Allah SWT, maka hanya akan
mendapatkan kerugian di dunia dan akhirat. Di akhirat bertahannya tidak
dianggap ibadah dan di dunia bertahannya itu membuat diri tersakiti. Ada hal yang
lebih esensi agar seseorang bisa memiliki energi untuk bertahan yaitu niatkan
bahwa bertahannya untuk mencari ridha Allah SWT.
Mencari ridha Allah SWT maka
rumusnya yaitu tolonglah saudaramu yang berbuat dzalim dan yang di dzolimi.
Maksud kata saudaramu yaitu orang-orang terdekat. Para sahabat pernah bertanya,
“Wahai Rasulullah, kalau makna orang yang di dzalimi kami tahu. Tapi kalau
orang berbuat dzalim lalu kami tolong, apakah maknanya yaitu ketika dia
menyakiti lalu kami sakiti juga orang tersebut?”. Tentunya tidak, maksud dari
tolonglah saudaramu yang berbuat dzalim yaitu ketika ketika kita dzalim atau
pasangan atau orang terdekat kita berbuat dzalim maka tolonglah dia dengan
mencegahnya untuk berbuat dzalim. Menolong untuk mencegahnya itulah yang
membuat kita berada dalam pahala yang besar. Menolongnya untuk mencegahnya itulah
yang membuat kita mendapat pahala yang besar.
Post a Comment
Post a Comment