Part 4
Rasulullah SAW mengajarkan do’a
yang dijadikan sebagai dasar pertama berumah tangga.
بَارَكَ
اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
“Semoga Allah memberkahimu di waktu bahagia dan memberkahimu di
waktu susah, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan”
(HR. Abu Dawud no. 2130).
Suatu hari Akil bin Abi Tholib disebutkan dalam Hadits Riwayat Ahmad, dia
menikahi seorang wanita dari Bani Jussem. Lalu tiba-tiba datang kaumnya untuk
mengucapkan selamat dan ucapan selamatnya ini dibenci oleh Akil karena Rasulullah
SAW tidak menyukainya. Ucapan selamatnya itu beliau sebut sebagai do’a
orang-orang jahiliyah. Ucapan selamat yang disampaikkan kaumnya yaitu dengan do’a
yang artinya semoga rukun dan banyak anak. Hukum dari do’a ini tidak haram. Para
ulama mengatakan bahwa semua do’a itu baik. Tapi hukum dari do’a ini adalah
makruh. Maksudnya yaitu rukun dan banyak anak bukanlah dasar sebuah pernikahan.
Maka Akil berkata, “Jangan
lakukan itu, jangan berbicara seperti itu. Saya tidak suka.”
Kemudian kaumnya berkata, “Lalu
apa yang seharusnya kami ucapkan?”
Akil menjawab, “Ucapkanlah yang
diajarkan Rasulullah SAW. Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a
bainakuma fi khayrin.”
Akil mengkritik kebiasaan do’a kaumnya
dimana hanya mengucapkan kalimat yang di dalamnya tidak memasukkan keberkahan.
Kenapa bukan rukun dan banyak anak? Karena rukun dan banyak adalah cita-cita
suatu pasangan. Akan tetapi jika rukun tapi tidak berkah maka dia akan menjadi
awal sebuah petaka. Kebanyakan dari kita berfikir bahwa yang penting dari
sebuah pasangan adalah tidak ada keributaan didalamnya. Hal ini kurang tepat, coba
kita telaah dari kisah Abu Lahab dan istrinya.
Abu Lahab dan istrinya adalah sosok
pasangan yang rukun. Abu Lahab dan istrinya selalu bergandengan tangan ketika
bepergian. Suatu hari ketika Rasulullah SAW melewati rumah mereka, lalu istri
Abu Lahab berkata kepada suaminya, “Suamiku, nanti kalau Muhammad lewat lagi di
depan rumah kita. Lihat, aku lempari dia dengan kotoran unta.” Lalu Abu Lahab
berkata, “Duhai istriku, engkau selalu mendukung perjuanganku.”
Pasangan ini romantic dan rukun,
tapi ujung dari rumah tangga ini adalah neraka. Maka dari itu yang terpenting
bukanlah rukun, melainkan berkahnya terlebih dahulu. Ketika pasangan suami
istri terjadi sebuah konflik dan ada keberkahannya maka dia akan naik kelas.
Pasangan itu akan naik kelas menjadi semakin cinta dan romantic seperti yang
dialami oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.
Post a Comment
Post a Comment