Part 2
Syaithon itu paling benci kepada
keluarga yang kokoh dalam urusan akhirat. Ia selalu berusaha untuk merusak
keluarga yang kokoh. Setelah seseorang menikah maka ia menjadi target utama
dari syaithon. Maka dari itu kokohkanlah keluarga kita dengan ilmu yang benar,
supaya kita tidak ikut menyumbang angka kerusakan keluarga yang menjadi awal
kehancuran sebuah rumah tangga. Syaithon itu selalu membersamai orang yang
sudah berumah tangga dan tidak pernah meninggalkannya walau hanya sebentar saja.
Syaithon melakukan itu terus menerus tanpa henti, sampai akhirnya dia bercerai
dengan pasangannya.
Setelah seseorang menikah, maka jangan
bermain-main dengan makar iblis. Ketika seseorang berada pada tahap pacaran maka
iblis memunculkan rasa rindu antara keduanya dan menganggap segalanya baik
dimata keduanya, dimana rindu pada konteks pasangan yang belum menikah adalah
sebuah rindu yang tak halal. Tapi setelah seseorang menikah, iblis mengubah
strateginya. Iblis membuat pasangan yang sudah menikah itu menjadi saling
cemburu, was-was, curiga, dan berprasangka. Misalnya saja ada rasa curiga lalu
ingin menyelidiki setiap gerak gerik suaminya. Atau bisa jadi saat tidur dia
bermimpi bahwa suaminya selingkuh. Padahal rasa curiga dan was-was akibat mimpi
itu adalah strategi syaithon.
Kenapa keluarga menjadi sasaran
utama dari syaithon? Kenapa bukan ekonomi atau politik dari suatu negara yang
menjadi target utama mereka?
Syaithon sengaja merusak dari
keluarga karena berawal dari titik itulah kerusakan lainnya akan secara
otomatis muncul mengiringinya. Ketika sebuah keluarga mengalamikerusakan yang
berujung pada perceraian maka akan muncul permusuhan antar keluarga besar. Kemudian
menimbulkan permusuhan antar suku. Lalu anak-anak yang tumbuh dari orang tua
yang bercerai berpotensi lebih besar menjadi pribadi yang liar. Mereka besar
dijalanan, tontonannya video porno, lalu mereka menjadi candu narkoba dan
pornografi. Apabila menjadi pemimpin, maka mereka akan menjadi pemimpin yang
cerdas tapi tidak bermoral.
Mayoritas anak-anak yang
menggunakan narkoba dan sering menonton film porno dikarenakan keluarganya
berantakan. Mereka memiliki ayah tapi merasa yatim, memiliki ibu taoi merasa piatu, dan memiliki
rumah tapi tidak memiliki keluarga.
Post a Comment
Post a Comment