Part 3
Suatu hari datang seorang anak
muda yang akan menikah, dia berkata kepada Umar “Berilah saya wasiat wahai
Amirul Mukminin.” Lalu Umar menjawab, “Pelajarilah ilmunya, sebelum kamu
menjalani rumah tangga.”
Sedangkan mayoritas dari kita
ketika akan menikah yang dipersiapkan yaitu financial untuk melangsungkan
pernikahan dan calon mempelainya. Ketiadaan ilmu inilah sebetulnya yang menjadi
awal dari kerusakan. Orang yang tidak mempunyai ilmu tapi dia melakukan
aktivitas tersebut, maka itu akan menjadi suatu mal praktek.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika
suattu urusan diserahkan kepada yang tidak paham ilmunya maka tunggulah
kedatangan masa hancurnya.” Maka dari itu, semua peran dalam Islam harus
mempunyai ilmu. Sehingga ilmu inilah yang menjadi pembeda antara professional dan
amatiran. Sedangkan tugas seorang muslim adalah bersikap professional dalam
segala urusan. Sehingg professional disini bukan hanya ketika seseorang
memiliki jabatan penting seperti gubernur, menteri, dan presiden. Namun peran
seseorang sebagai seorang suami dan istri atau ayah dan ibu juga harus bersikap professional.
Ketika suatu rumah tangga dijalankan
dengan prinsip amatiran maka dia akan menjadi berantakan. Prinsip amatiran yang
dimaksud yaitu coba-coba meskipun tidak ada ilmunya. Untuk itu, jalanilah rumah
tangga dengan ilmu. Ketika orang menjalani rumah tangga dengan ilmu maka insya
Allah kita menjalaninya dengan cara yang benar. Cara memulainya yaitu dengan
memahami esensi dari berbagai problematika berumah tangga.
Beberapa problematika rumah
tangga yang sering ditanyakan.
Ustadz, kenapa suami saya sudah
tidak sayang lagi?
Ustadz, kenapa sih istri saya
sekarang suka ngomel-ngomel terus. Sekarang dia jadi kasar banget.
Ustadz, kenapa yak ok dia deket
banget sama temen SMA nya?
Ustadz, anak saya candu banget
sama gadget. Sholatnya sudah mulai malas-malasan.
Ustadz, mertua saya rese banget. Banyak banget ngaturnya.
Ustadz, itu ipar kalo bisa jangan
tinggal disini napa ya? Bikin masalah aja. Ribut saya sama ipar.
Dari sekian banyak masalah rumah tangga
yang ujung-ujungnya pada pernyataan, “Saya sudah tidak sanggup lagi. Cerai.”
Satu akar yang membuat problematika dan membuat kita akhirnya karam yaitu
karena hilangnya keberkahan.
Post a Comment
Post a Comment