Program dakwah nikah adalah hal yang urgent karena ini akan berpengaruh tentang bagaimana kedepannya umat islam di Indonesia.
Saat ini banyak kejadian hamil di
luar nikah yang tidak menjadi hal tabu padahal menikah bukan hanya tentang
menyatukan dua orang tapi juga menyatukan dua keluarga yang ingin mempunyai
keberlanjutan keturunan yang didapatkan dengan cara yang halal
Pernikahan adalah hal yang ghaib,
untuk itu bagi yang belum menikah maka harus bisa menampilkan pola berfikir
untuk memaksimalkan potensi waktu yang ada. Jangan sampai waktu berjalan tetapi tidak bisa
dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi. Karena sebetulnya, belum
hadirnya jodoh itu adalah kesempatan dari Allah SWT agar kita bisa
mempersiapkan diri lebih baik lagi, sebuah bentuk cinta Allah agar kita bisa
mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Di saat pandemic banyak keluarga
yang mengalami ketidaksiapan dalam menerima keadaan, karena seringkali orang
yang melakukan pernikahan itu terkesan terburu-buru dan kurang memiliki bekal.
Jadi kuncinya adalah bagaimana
caranya agar bisa memanfaatkan waktu yang Allah hadirkan kepada kita agar bisa
digunakan sebaik mungkin. Hari ini mungkin merasa jodoh saya mana? Maka setelah
mendapatkan ilmu bisa saja berbalik.
Ada factor yang harus disyukuri,
bisa jadi ini adalah cara Allah SWT memberikan kesempatan untuk memperbaiki
diri. Karen banyak yang sudah berumah tangga lalu memiliki banyak problematika
yang akhirnya memutuskan untuk bercerai. Banyak orang yang berdoa untuk
dihadirkan jodoh tapi setelah menikah malah berfikir lebih baik menjomblo lagi.
Menikah dengan cara apapun juga
pasti akan menemui problematika dalam rumah tangganya, dari situlah kita perlu
tahu bagaimana caranya agar menikah itu ditempuh dengan jalan yang diridhai
Allah dan akhirnya menjalani dengan semudah dan sebaik mungkin sesuai syariat.
Tidak ada yang tidak mungkin
sejauh Allah berkehendak dalam Kun Faya Kun nya Allah. Tinggal bagaimana
caranya kita untuk bisa melibatkan proses ini, yang Allah berikan kesempatan
ini dengan sebaik mungkin.
Urusan dakwah adalah salah satu
bentuk mencintai Rasulullah dengan cara dakwah ilmu nikah. Yakinlah bahwa kita
adalah harapan dari orang tua kita.
Bisa jadi banyak hal yang belum
dipelajari sebelum menikah sehingga dalam pernikahannya menjadi kurang siap.
Ketika tidak siap ilmu dan mental serta tidak memiliki pembimbing dari hal-hal
yang dianggap sepele lalu menjadi masalah yang besar.
Pada usia yang mana kita merasa sudah
merasa ingin dan perlu nikah maka juga harus mempelajari tentang fikih nikah.
Setiap orang yang dihadirkan oleh Allah SWT ke dunia ini tentunya memiliki dua
hal yaitu memiliki kelebihannya dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing pasangan dalam urusan rumah tangga
ini bisa menjadikannya sebagai ladang amal sholeh. Tidak semua orang diciptakan
cantik / tampan / memiliki fisik yang lengkap, namun tidak ada yang diciptakan
dalam keadaan tidak sempurna dalam pandangan Allah SWT.
Iman dan amal sholeh kita harus
ditingkatkan. Jadikan tugas dalam kelas pranikah online ini sebagai sarana
untuk mencari perhatiannya Allah SWT. Hadirkan sepenuh hati dan panca indra
dalam menuntut ilmu. Ikatlah ilmu dengan tulisan.
Penciptaan kita di dunia ini
sebenarnya sudah sangat sempurna hanya saja kita sering tidak paham potensi
yang kita miliki. Sering kali kita melihat dari penampilan fisik atau yang
terlihat saja. Kita diperbolehkan memilih
seseorang dari factor fisik, harta, dan nasab tapi kalau mau beruntung maka
pilihlah yang karena agamanya. Jadi jangan pernah berputus asa dari rahmat
Allah. Allah seringkali menginginkan kita untuk melakukan sesuatu secara
istiqomah.
Syndrom Pranikah Islami:
·
Pasif dalam mengembangkan diri
: banyak yang baru belajar lalu minta ta’aruf. Setiap orang punya kelebihan dan
kelemahan dimana ekurangannya bisa dibenahi dan kelebihannya bisa dioptimalkan
sebagai jalan untuk beramal sholeh. Seringkali potensi dirinya belum
dimunculkan, kesiapan diri belum muncul lalu inginnya langsung lanjut ta’aruf.
Akhirnya sering mengalami penolakan. Harus terus istiqomah dalam memperbaiki dengan niat ikhlas dan
semangat. Allah ingin agar kita lebih baik dari sebelumnya dan segigih mungkin
·
Banyak ilmu yang dipelajari
tapi kurang di praktekkan. Misal memperbaiki postingan ig misal tidak suka
perokok maka posting bahwa kita mencari Ikhwan yang tiak merokok
·
Tidak mempunyai tujuan yang
jelas
·
Tidak tahu harus mulai dari
mana persiapannya. Banyak yang tidak paham bahwa banyak ilmu yang harus
dipersiapkan. Paling pertama yang harus dipersisapkan adalah diri kita yang
harus diperbaiki.
·
Tidak tahu posisi
persiapannya saat ini sudah sejauh mana. Seringkali jodoh belum hadir karena
kita belum siap.
·
Tidak punya perencanaan cadangan
persiapan pernikahan
·
Mental gratisan untuk
hal-hal persipan diri
·
Ingin buru-buru bisa
menikah. Kebanyakan ingin segera menikah karena dalam rumah tangga itu
pahalanya banyak, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.
·
Tidak punya pembimbing
nikah. Rata-rata orang yang berhasil itu memiliki pelatih. Perlu adanya
perencanaan harian, mingguan, bulanan, 3 bulanan, tahunan mengenai aktivitas
dalam hidupnya dan pencapaian yang ingin diraih.
·
Tidak cukup mengevaluasi
diri. Perlu lakukan evaluasi harian, mingguan, bulanan, dll.
·
Keterbatasan diri
Yang perlu dipelajari dalam
persiapan mendapatkan jodoh yaitu kenali hukum-hukum nikah dalam Islam agar
selanjutnya bisa tetap menata langkah, kenali tentang kaidah sekufu.
Jika dirasa menikah sudah menjadi
wajib hukumnya maka harus melakukan persiapan yang berbeda dari hukumnya masih
sunnah karena sudah banyak waktu yang terlewat.
Cobalah kalau ngaji bawa bingkisan roti kecil
untuk anak-anak guru ngajinya sebagai bentuk kecintaan kita kepada guru ngaji
kita. Lalu mintalah kontaknya agar bisa sering berhubungan. Cara dapatkan jodoh
yaitu ubah hubungan dengan para ulama untuk membimbing. Untuk akhwat yang ingin
dekat dengan ustadz maka mintalah nomor istrinya
Perbaiki:
1. Hubungan dengan Allah SWT
2. Sikap kepada Al-Qur’an
3. Sikap kepada Orang Tua
4. Sikap kepada Guru Ngaji/Ustadz/Ustadzah/Murobi/ Murrobiyah
5. Sikap kepada keluarga, lingkungan dan para duafa
Pelajari tentang:
1. Ta’aruf
2. Fase Kesiapan Mental
3. Faktor yang bisa mensukseskannya
Alat Bantu Magnet Jodoh/Pesona/ Kemuliaan
1. Memiliki Ilmu-ilmu:
a.
Ilmu Kesehatan, perawatan
diri, dan pasangan
b.
Ilmu cara menghitung masa
subur, tes Kesehatan pranikah
c.
Ilmu tentang gizi, makanan,
dan masak memasak
d.
Ilmu komunikasi suami
istri, anak sudah menikah dengan orang tua, menantu dan mertua, orang tua dan
anak
e.
Ilmu tentang tempat tinggal
f.
Ilmu tentang
ekonomi/keuangan rumah tangga islam
Kenali Kendala Menikah
1. Diri Sendiri : misal penyakit, masa lalu, mental, keilmuan
2. Lawan jenis: mental
Ilmu Fiqih Nikah
1. Hukum pernikahan
2. Wanita yang haram dinikahi
3. Memilih calon pasangan
4. Khitbah
5. Rukun Nikah
6. Syarat Nikah
7. Sunnah-sunnah Ketika menikah
8. Wali nikah
9. Saksi nikah
10. Ijab Qabul
11. Walimatul Urs
12. Kewajiban Suami Istri
13. Mahar
14. Nafkah
15. Jima
16. Perkawinan Para Nabi
17. Pernikahan bermasalah
18. Pembatasan Kehamilan
19. Talak
20. Fasakh
21. Khulu
22. Ilaa
23. Li’an
24. I’Sar
25. Riddah
26. Nusyuz
27. Iddah
28. Rujuk
29. Dzhihar
30. Poligami
Sejak dalam
kandungan kita dijaga dan diperjuangkan. Jadikanlah pernikahan kita sebagai
sarana untuk berbakti kepaada orang tua yaitu dengan mencarikan calon menantu
terbaik bagi orang tua kita. Untuk itu kita tidak boleh asal-asalan dalam
memilih calon pasangan kita.
Akun sosmed
harus bisa menampilkan personal brandingnya. Rahim akhwat hanya boleh dititipi
calon anak dari laki-laki yang hebat maka bersabar lah dalam keridhaan Allah,
insya Allah nanti akan Allah balas. Perempuan dilindungi dalam Islam dengan
sekufu. Kita tidak boleh asal-asalan
karena Allah hanya memberikan kita kehidupan Cuma 1 kali. Kalau kita ridha di
jalan Allah, terus memperbaiki diri, maka insya Allah Allah Maha sebaik-baik
penghitung dan pembalas. Harus ada standar dalam memilih pasangan.
Tolak ukur
sudah siap atau belum itu apa? Tahu rukun nikah?Apakah tahu tentang khitbah.
Masalahnya kesiapan itu perlu dievaluasi apakah benar-benar keiapan itu memang
sudah ada. Belajar tentang pernikahan itu tidak ada selesainya. Kalau bisa
siapkan pengetahuan tentang pernikahan di awal maka itu lebih baik sebagai
persiapan berumah tangga. Karena rumah tangga adalah amanah.
Jika perempuan
berilmu lewat liqo dan laki-laki berilmu lewat kitab kalsik bersama gurunya.
Islam itu luas dan tidak cukup jika ditampung 1 orang saja. Belum banyak yang
tidak fanatic dan membuka kekayaan ilmu terlebih dahulu. Siap belajar untuk
menerima berbeda pasangan, berbeda narasumber, dll kalo kita siap untuk
menerima perbedaan pada pasangan maka itu akan memperkaya ilmu. Sebetulnya
hadirnya pasangan yang bisa menghadirkan kekayaan ilmu itu bisa sebagai
anugerah jika kita bisa menyikapi dengan elok. Akan tetapi jika kita tidak bisa
menyikapi dengan elok maka harus mencari yang sama. Kalau bisa menyikapi dengan
elok maka tidak masalah karena yang penting adalah sama syahadatnya. Yang
berbeda itu jika yang satunya niat nikahnya As Sunnah dan yang satunya niat
menikahnya mutah, itu yang berbeda dan tidak bisa disatukan. Masalah sekufu itu
yang penting kita dan pasangan bisa sama-sama upgrade diri dengan saling
belajar.
Ketika sudah
banyak yang mengajukan ta’aruf tapi ilmu agamanya masih dibawah kita dan sholat
subuh masih kesiangan, disaat inilah kita dituntut untuk menempatkan diri pada
lingkungan yang lebih luas. Bukan menurunkan standar tapi perluaslah
silaturahmi dan pergaulan serta upgrade ilmunya sehingga bisa bertemu dengan
yang 1 gelombang. Sehingga setelah menikah
Ta’aruf itu
perlu ada usatdz dan ustadzah serta pembimbing nikah. Setelah menikah itu
kadang orang berubah, kalo si pasangan kenal dengan ustadz/ustadzahnya Ketika
ada masalah maka bisa meminta lewat pembimbing nikah agar memberikan nasihat
kepada pasangannya. Bisa direncanakan sejak sebelum menikah bahwa setelah
menikah ada jadwal rutin untuk mengunjungi/silaturahim ke pendamping nikah/
ustad/ustadzah si pasangan kita dengan membawa bingkisan kecil. Menghadapi
pasang surut pernikahan bisa lewat nasehat gurunya Kalau pasangan kita belum
seperti yang kita harapkan tapi bisa komitmen mengupgrade diri trus menerus
maka pelajarilah bersama. Waktu kita ijab qabul maka yang perlu disadari adalah
kita sedang mengambil amanah dari Allah SWT dan orang tuanya. Jika kita paham
dengan keadaanya seperti itu dia memiliki kelebihan maka ada kesempatan untuk
upgrade diri.
Bagaimana jika
si perempuan minder karena penididikannya lebih tinggi dari laki-lakinya.
Minder itu permainan setan, perbanyak istighfar, harusnya dengan S2 itu jadi
bersyukur, kelbihan-kelebihan dan kesempatan disyukuri. Pendidikan adalah
amanah dan patut disyukuri, kalo Ikhwan minder berarti dia negative. Jangan
sampai kita mau sama orang yang minder. Pasangan yang sholeh dan sholehah itu
membawa ketenangan dan ngga mungkin itu dibawa oleh pasangan-pasangan yang negative.
Sudahi masa
lalu yang kelam, kejar masa depan sehingga Ketika kita dipanggil pulang kita
berada dalam keadaan terbaik dan menang bersama keluarga kita sampai ke
surganya. Tergesa-gesa itu permainan setan. Sholat kit aitu sebetulnya kita
sedang diajari tentang hidup bahwa kita selalu menginginkan yang terbaik, insya
Allah jika Allah sudah tetapkan yang terbaik maka insya Allah nikahnya lebih
bahagia. Jangan pacarana, lebih baik jalan sendiri-sendiri untuk menjaga
kehormatan diri dan yakinlah kita ingin menempuh jalan terbaik. Takutlah jika
jodoh dijemput dengan cara yang tidak di ridhai Allah. Kalau belum jodoh juga
jika dipaksakan pun tidak akan bisa.
Post a Comment
Post a Comment