Izinkan Aku Curhat
QnA Ustadz Bendri Jaisyurrahman
Part 1
Q: Bagaimana cara menghadapi
orang tua yang otoriter. Yang sangat sulit menerima pendapat.
A: Menurut para ulama, cara
membuat orang yang tadinya berhati keras agar bisa menerima pendapat kita yaitu
dengan mengikat hatinya. Karena tidak mungkin seseorang akan mendengar kita
jika hatinya tidak takluk kepada kita. Kaidah yang dipakai ketika si anak
memiliki kedudukan yang lemah dihadapan orang tua karena si anak dianggap tidak
memiliki kebaikan yang besar dalam hidup orang tuanya yaitu katakanlah kepada
orang tuamu perkataan yang karimah. Maksudnya yaitu sifat kemuliaan yang
diberikan kepada seseorang yang suka memberi. Jadi jika ingin didengar oleh
orang tua, caranya yaitu tidak dengan banyak berbicara. Melainkan ia harus
banyak memberi, baik itu pemberian yang intens atau pemberian yang dahsyat.
Kata para ulama, manusia adalah budak dari kebaikan. Ketika ada seseorang yang
sangat baik kepada kita maka tidak ada keinginan untuk menolaknya. Itulah mengapa
manusia ketika ada orang yang berbuat bai kepadanya makai a akan tunduk dan
takluk. Maka dari itu berhati-hatilah ketika mendapatkan kebaikan yang intens
dari orang yang buruk akhlaknya, karena kita tidak akan enakan jika akan
menegurnya. Jika kita ingin agar orang tua menerima pendapat kita maka
hindarilah berdebat denganny.
Q: Bagaimana cara menghadapi
suami yang sulit dibangunkan saat subuh sehingga semua urusannya menjadi kacau.
A: Ketika ingin seseorang berubah
maka kita harus tahu tiga tahapan orang yang mau berubah. Tahapannya yaitu tahu
atau tidak, mau atau tidak, dan mampu atau tidak. Ketiga tahapan itu harus
dicek terlebih dahulu kepada seseorang yang kita ingin agar dia berubah.
Terkait tahu atau tidaknya keutamaan bagun subuh tentunya seorang suami telah
memahaminya, tapi sebagai seorang istri juga harus tahu apa kendalanya. Ketika
suami tidak mau bangun pagi maka yang dilakukan seorang istri adalah jangan
memaksanya terlebih dahulu. Jika dia memang tidak mau maka gunakanlah tujuh
langkah berikut.
1. Penuhi kebutuhan perut dan di bawah perutnya. Ketika suami
kenyang dan syahwatnya terpenuhi maka aka nada hormone kebahagiaan yang membuat
suami berada dalam kondisi lebih tenang.
2. Berbicaralah kepada suami sebanyak lima belas kata yang
mengesankan. Jumlah ini tidak boleh lebih. Jika lebih dari lima belas kata maka
dia akan tertidur.Ke lima belas kata itu adalah apresiasi dan terima kasih atas
kebaikan suami secara jujur (tidak boleh ada niat ataupun perkataan yang
menyindirnya). Misalnya, “Mas terima kasih ya udah beliin rumah bagus untuk
kita.” Atau minimal setidaknya kalimat yang benar-benar mengapresiasi kebaikan
dan usaha suami. Kalau kalimat itu mengandung niat atau perkataan yang
menyindir justru akan membuat suami sakit hati.
3. Mengetuk pintu egonya dengan meminta izin. Misalnya, “Mas, aku
boleh bilang sesuatu ngga?”
4. Sampaikan dengan I message dan jangan gunakan You message.
Contoh you message misalnya, “ Mas, kenapa sih kamu susah banget bangun pagi?”,
“Mas, kamu kok tidur terus si.”. Sedangkan kalau I message yaitu dengan
menyebutkan perasaan kita, menyebutkan perilaku yang diharapkan, dan dampak
dari perilaku tersebut. Misalnya, “Aku bahagia banget kalau kamu bangun pagi
dan tidak tidur lagi. Jadi keluarga kita diberkahi.” Di dalam sesi I message cukup
satu pesan dan tidak boleh banyak pesan karena suami bisa bosan.
5. Meminta maaf. Misalnya, “Maafin ya Mas kalo permintaanku
neko-neko.”. Permintaan maaf ini akan membuat suami merasa dihargai.
6. Lakukan penguatan apresiasi atas pasangan. Misalnya, “Walau bagaimanapun
kamu suami yang hebat dan baik untuk aku.” Kalimat ini akan membuat suami
merasa dihargai.
7. Berikanlah tiga kecupan atau tiga sentuhan yang memberikan efek
kejut yang membahagiakan yaitu di punggung tangan, pipi, dan tepukan di bahu.
Jika si suami
sudah mau tapi dia tetap saja selalu bangun kesiangan maka permasalahannya ada
di tahap ketiga yaitu tentang mampu atau tidaknya. Untuk mampu ini, dia perlu dibimbing. Sebagian besar orang yang
susah bangun pagi yaitu karena tidur terlalu larut malam. Maka usahakan agar
dia tidak tidur larut malam. Misalnya yaitu dengan cara berikut ini:
1. Ajak dia untuk tidur lebih awal sebagaimana waktu yang
disunahkan untuk tidur.
2. Rayu dia untuk berhubungan intim agar dia merasa cepat lelah
lalu ingin cepat tidur.
3. Usahakan ada aktivitas ba’da subuh yang menjadikan mood booster agar ia mau menunaikan aktivitas tersebut.
Post a Comment
Post a Comment