Alur penulisan ini sering ditanyakan oleh banyak orang. Sederhananya ada hal yang pernah guru saya berikan.
1.
Menulislah apapun itu.
Tidak ada tulisan yang buruk. Yang ada hanyalah tulisan yang masih belum baik.
2.
Ingatlah bahwa setiap karya
itu berharga. Apapun komentar orang tentang karyamu, yakinlah bahwa karyamu itu
berharga.
Mengingat dua
hal tersebut, saya selalu membuat alur penulisan yang sebetulnya fleksibel.
Saya katakana fleksibel disini karena tulisan itu tergantung konteksnya dalam
hal apa. Sebagian besar tulisan yang saya buat dengan alur sesantai mungkin.
1.
Menulis
Untuk membuat sesuatu tulisan tentunya harus diawali dengan
menulis. Mengapa saya tidak menuliskan mencari inspirasi terlebih dahulu? Karena
menurut saya, inspirasi itu ketika dicari malah tidak bisa diperoleh. Jadi, mau
tidak mau harus memaksa untuk menciptakan inspirasi. Caranya yaitu dengan
menulis apapun yang ingin dan bisa kita tuliskan. Meskipun itu hanya satu kata
yang menurut kita tidak ada kaitannya sama sekali denga napa yang sebenarnya
ingin dituliskan.
2.
Merangkai Kata
Setelah memaksa diri untuk menulis banyak kata yang ada
dalam otak kita saat itu kemudian cobalah untuk merangkainya. Tidak semua orang
bisa merangkai kata menjadi suatu kesatuan yang harmoni. Saya pun sering kali
menyambungkan antara satu kata dengan kata berikutnya dengan tidak harmoni.
Terlihat ada yang ganjil memang, tapi setidaknya saya berusaha untuk memaksa
dan melatih diri.
3.
Mengendapkan
Kata-kata dan rangkaian yang sudah dibuat biasanya saya
endapkan beberapa waktu. Baik karena tidak ada waktu, tidak mood, ataupun
kendala lainnya. Sebenarnya mengendapkan ini memang perlu dilakukan untuk
mengkaji ulang tulisan yang telah dibuat. Apakah sudah efektif atau belum.
4.
Publikasi
Setelah semua rangkaian di atas dilakukan maka langkah
terakhirnya yaitu mempublikasikan ke sosial media.
Post a Comment
Post a Comment