Ada wanita mulia
di samping tokoh istimewa adalah tajuk yang sudah tidak asing lagi untuk digunakan.
Karena memang benar bahwa selalu ada wanita mulia di samping tokoh istimewa. Tidak
jarang kita jumpai keluarga dengan semangat super timnya membuat mereka
sama-sama tumbuh dan berkembang.
Meskipun
sebagai seorang wanita biasa diibaratkan sebagai gula dalam seduhan secangkir
kopi, tapi bukan berarti dia tidak ada. Sebagaimana suguhan secangkir kopi
hitam yang diberi tambahan gula untuk memberikan kenikmatan yang membangkitkan
sekaligus menenangkan. Begitu pula dengan wanita. Peranannya sangatlah berarti,
namun dia tidak harus selalu yang dipampang di depan.
“Bukankah secangkir kopi yang nikmat hanya disebut sebagai kopi meskipun ada gula dalam menyempurnakan kenikmatan yang ada padanya?”
Wanita dan Lelaki Mulia
Sebagaimana
acara webinar yang di narasumberi oleh Teh Karina Hakman dengan judul Ada
Wanita Mulia di Samping Tokoh Istimewa yang menyebutkan betapa mulianya
wanita. Demikian pula juga berlaku bahwa Ada Lelaki Mulia di Samping Wanita
Istimewa. Judul yang menyebutkan bahwa ada wanita mulia di samping tokoh istimewa, tidak berarti bahwa hanya wanita
saja yang mulia. Bagaimanapun juga, laki-laki dan perempuan setara dihadapan
Allah Swt. Sedangkan yang membedakannya yaitu tingkat ketakwaan dari setiap
insan.
Salah satu
definisi sederhana mengenai wanita sholihah yaitu bahwa ia menjaga diri ketika
suami atau orang tuanya tidak bersamanya. Di sisi lain hal mendasar yang
membedakan wanita dengan laki-laki yaitu ketika laki-laki ditetapkan sebagai
qawam. Yang mana salah satu konsekuensinya yaitu bahwa laki-laki memiliki kewajiban
untuk memberikan nafkah. Sayangnya, hal ini justru dimanfaatkan Sebagian orang
untuk memberikan pemikiran bahwa hal itu membatasi wanita. Seolah-olah wanita
tidak diperbolehkan mencari nafkah atau bahkan dianggap tidak bisa mencari
nafkah.
Sistem Penjagaan
Andai setiap
makhluk memahami betap sayanganya Allah SWT kepada makhluknya, sudah pasti kita
semua akan selalu bahagia. Karena begitu besarnya rasa sayang Allah SWT kepada makhluknya,
Dia menciptakan sistem untuk menjaga setiap makhluknya. Sistem di mana berupa aturan
maupun fenomena alam yang sudah selazimnya terjadi.
Kita bisa mengambil
contoh pada masa RA Kartini. Pada saat itu Beliau tidak boleh di lihat oleh
sembarangn orang. Bahkan setelah mengalami haid, Beliau dipingit oleh orang
tuanya. Hal ini merupakan sa;ah satu sistem penjagaan yang Allah SWT berikan
untuk menjaga keindahan yang dimiliki oleh setiap wanita. Sistem penjagaan ini
sengaja Allah ciptakanan dengan berbagai kemudahan dan sifat fleksibel yang
mampu meng cover berbagai aspek di sekitarnya.
Ketidaktahuanlah
yang akhirnya saat ini membuat wanita mengumbar aurat dan sembarangan dalam
melakukan interaksi dengan lawan jenisnya. Padahal Allah SWT telah membuatkan
sistem penjagaan untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan wanita. Sistem penjagaan
itu tidak lantas menjadikan wanita terbatasi peranannya. Karena bagaimanapun
setiap insan diminta untuk melakukan amal sholeh dan berlomba-lomba dalam
kebaikan. Yakinlah bahwa kita memiliki jalan untuk mendapatkan pahalanya
masing-masing.
Seberapa Mulia Perempuan
Allah SWT telah
menunjukkan kepada kita akan Mahabesar yang menjadi sifat wahin-Nya. Ia
mencipatakan manusia dari tanah, alam semesta, dan juga menciptakan makhluknya
yang sejiwa untuk berpasang-pasangan. Sebagaimana yang diajarkan Rasulullah
SAW, ketika Beliau mencari Sakinah, maka Beliau mencari Sakinah itu kepada
istrinya. Inilah salah satu bentuk kemuliaan wanita yang bisa mendatangkan rasa
Sakinah.
Ingatlah bahwa
orang-orang beriman adalah penolong bagi sebagian yang lain. Hal inilah yang
menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan untuk saling melengkapi
dan tolong menolong. Beberapa kutipan ini bisa dijadikan pegangan bagi muslimah
dalam menjalankan perannya.
“Seindah-indah perbendaharaan laki-laki adalah istri solehah yang ketika dipandang menyejukkan hati, ketika diperintah pada kebaikan ia melaksanakan dan ketika ditingglkan dia menjaga diri,”
“Jika ini adalah perintah Allah maka nisacaya Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya.”
Setiap orang bisa saja berprasangka apapun. Tapi, ketika kita fokus pada apa yang Allah perintahkan maka niscaya prasangka-prasangka itu pun tidak akan muncul karena kita tidak tidak berfokus untuk melihat bagian itu. Kutipan berikut ini semoga bisa memberikan pemahaman yang utuh.
Menggeser Mindset
Ada beberapa hal terkait mindset yang perlu kita geser.
Penggeseran mindset ini bisa kita lakukan dengan mengganti kata untuk memberikan
pemahaman terminology yang baru maupun dengan mendalami berbagai ilmu yang semakin
berkembang. Beberapa kutipan ini semoga bisa memberikan insight baru bagi kita.
“Kalau takut menyakiti anak ya jangan disakiti.”
Sehingga tidak
ada kaitannya dengan punya anak atau tidak. Hal ini juga berlaku jika kita
takut terpengaruh pemikiran suatu kelompok, berarti tidak perlu dekat-dekat
ataupun menengoknya.
“Gigitlah sepeninggalanku Alquran dan sunnah.”
Makna dari
gigitlah yaitu berpegang teguhlah dan jadikanlah dua hal tersebut sebagai acuan
dalam menjalani kehidupan ini.
“Peran sebagai ibu rumah tangga bukanlah peranan yang diawali denga CUMA. Pernyataan CUMA IBU RUMAH TANGGA akan membuat alam bawah sadar menjadi kurang bermakna.”
Ketika
menghadapi berbagai ujian dalam rumah tangga maka yang dapat dilakukan adalah
menguatkan tawakal dan meminta petunjuk kepada Allah.
“Sibuklah mempelajari Al-Quran.”
Apapun yang bertentangan dengan Al-Quran dan
sunnah maka sebaiknya ditolak saja.
“Harmonisasikanlah berbagai peran yang ada dengan me-manage nya.”
Milikilah
mindset bahwa perempuan punya multi peran sehingga jangan dibentur-benturkan
antara satu peran dengan yang lain. Ubahlah mindset untuk bisa
mengharmonisasikan berbagai peran dalam satu kesatuan. Prioritaskan setiap peran sesuai dengan manajemen waktu dan
manajemen peran. Jika sedang prioritas bersama suami maka matikan hp.
“Kekuatan kita berbanding lurus dengan kedekatan kita dan Allah.”
Jagalah selalu
hubungan dengan Allah. Salah satu kesalahan besar manusia yaitu ketika merasa
kuat karena dirinya. Padahal kuatnya sesorang itu karena Allah dan sejatinya
manusia itu lemah jika tanpa Allah maka ia tidak bisa apa-apa.
“Insecure adalah fitrah.”
Setiap orang memiliki
insecure. Begitu pula dengan para ulama, yang mana khawatir akan kehidupannya
setelah meninggal nanti bagaimana. Apakah akan masuk surga atau neraka. Apakah
amal ibdahnya selama ini diterima atau ditolak. Sehingga insecure merupakan hal
yang wajar untuk dialami oleh setiap manusia. Hanya saja, bagi umat muslim harus
mengatasi insecure sebagai ajang untuk selalu berbenah diri dan bukan malah
menjadi terpuruk.
Itulah beberapa poin yang bisa saya ambil dari webinar yang dilakukan oleh Teh Karina Hakman dan Tim Prinsip. Jika ada tulisan yang kurang tepat bisa disampaikan di kolom komentar. Sebenarnya ada kutipan surat dan ayatnya, tapi tidak saya cantumkan karena saya tidak menyimak secara penuh webinar tersebut. Sehingga hanya garis besarnya saja yang saya coba sampaikan terkait judul Ada Wanita Muslimah di Samping Tokoh Istimewa.
Post a Comment
Post a Comment