SAMAKAN FREKUENSI
- Depresi >>> kesedihan berkepanjangan yang
disebabkan hal-hal yang sifatnya kompleks dan kemudian dimanifestasikan
dalam bentuk tingkah laku dan ada kecenderungan-kecenderungan tertentu,
termasuk kecenderungan untuk mengakhiri hidup/bunuh diri.
- Bisa didiagnosis sebagai depresi ketika
gejala-gejala ini terjadi secara berturut-turut selama 2 minggu. Ujung
dari depresi adalah tindakan untuk menyakiti diri sendiri.
- Depresi masuk ke dalam gangguan psikologis yang
mengkhawatirkan dan harus segera diantisipasi.
- Dampak gangguan mental mempunyai efek yang lebih
luas dibandingkan dengan gangguan/penyakit fisik. Jadi ketika ada 1
anggota keluarga yang mengalami gangguan mental/psikologis (misal depresi)
maka itu akan mempengaruhi anggota lain dalam satu keluarga termasuk
mempengaruhi lingkungan dan masyarakat
- Wanita lebih rentan dari pada pria dalam mengalami
gangguan depresi. Jadi lebih banyak perempuan yang mengalami depresi isbanding
pria.
- Anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami
depresi berat selama kehamilan itu akan memiliki kadar hormone stress
tinggi. Maka dari itu kondisi ibu selama hamil itu betul-betul harus
dijaga, betul-betul dalam kondisi yang tenang, kondisi yang bahagia,
kondisi yang siap lahir dan batin karena kondisi ibu saat hamil akan
mempengaruhi janin.
- Depresi paska melahirkan juga terjadi pada ibu
GEJALA DEPRESI
- GEJALA PRIMER gejala yang harus muncul untuk
diagnosis depresi
- GEJALA EMOSI >>> kita bisa mendiagnosis
itu depresi ketika menunjukkan emosional yang begitu down (sedih, cemas,
kehilangan minat, tidak bahagia, intensitas menangis juga lebih tinggi)
- GEJALA KOGNITIF >>> adanya penilaian
negatif terhadap diri sendiri, lingkungan, dan masa depan (menganggap diri
tidak berguna, tidak mampu, menyusahkan, apa-apa menyalahkan diri
sendiri)/ pola berfikir yang salah
- GEJALA MOTIVASI >>> kecenderungan
berperilaku. Orang-orang yang mengalami depresi itu akan mengalami
penurunan motivasi dan produktivitas (sulit konsentrasi, lebih banyak
melamun, menarik diri dari lingkungan, ada pikiran dan upaya untuk bunuh
diri, ada kecenderungan regresi yaitu berperilaku kekanak-kanakan yang
tidak sesuai dengan usia > misal diomongin sedikit langsung tersinggung
mengurung diri)
- GEJALA SEKUNDER >>> ada beberapa gejala
dan tidak semua harus muncul, yaitu
- MASALAH RELASI INTERPERSONAL >>> menarik
diri, merasa tidak punya teman
- MASALAH BELAJAR/BEKERJA >>> prestasi
menurun, konsentrasi terganggu
- MASALAH TINGKAH LAKU >>> agresif pada diri
sendiri (missal ingin menyakiti diri sendiri), sangat sensitive, atau
apatis
- KELUHAN SOMATIK >>>muncul sakit kepala,
sakit perut, lelah, sukar tidur
NOTE:
GEJALA KOGNITIF >>>
TRIAD KOGNITIF DEPRESI (Cara pandang/interpretasi pikiran yang keliru terhadap
3 aspek).
- PIKIRAN NEGATIF PADA DIRINYA SENDIRI
- PIKIRAN NEGATIF TERHADAP MASA DEPAN
- PIKIRAN NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN
SUMBER DEPRESI
- FAKTOR BIOLOGIS (Faktor yang berkaitan dengan
fisik) kalau kita kaitkan dengan materi qadha dan qadhar berarti factor
biologis ini masuk ke dalam wilayah yang menguasai karena ini sudah
ketetapan Allah SWT .
- Sakit: misal sakit parah atau sakit yang
berkepanjangan meskipun bukan sakit berat tapi sudah diobati tak kunjung
sembuh, hal ini juga bisa memicu pikiran negative.
- Pengaruh hormonal paska melahirkan: hormone
berkaitan dengan kimiawi otak sehingga mempengaruhi respon tubuh kita
terhadap stimulus-stimulus yang datang. Nah pengaruh hormone ini terjadi
secara otomatis. Misal pada saat PMS maka bawaanya ngga mood, males, dll.
- Cacat fisik: kecacatan identic dengan keterbatasan.
Jadi akan berfikir kalau saya cacat tidak akan bisa ngapa-ngapain, segala
sesuatunya akan terbatas, saya akan banyak dibantu sehingga ini yang bisa
memicu munculnya depresi pada seseorang
- FAKTOR PSIKOSOSIAL: terkait dengan individu dan
lingkungannya (apa yang terjadi diluar individu)
- Konflik individual/interpersonal: seseorang yang
memiliki hubungan buruk (tidak harmonis) dengan orang lain. Misal ketika
seseorang yang terus menerus bertengkar dengan suami/ seorang menantu yang
setiap saat selalu dikritik oleh mertua nah itu bisa memicu munculnya
depresi karena fakta ditangkap oleh indra lalu dikaitkan dengan maklumat
sebelumnya lalu terbentuklah kesimpulan.
- Masalah eksistensi: ambisi yang tinggi namun gagal
untuk diraih bisa memicu depresi
- Masalah kepribadian: anak-anak yang terbiasa
dimanja maka dia tidak punya kemampuan untk menyelesaikan masalahnya,hal
ini bisa terbentuk karena pola asuh.
- Masalah keluarga: Misal seseorang yang berasal dari
keluarga yang broken home atau social ekonomi yang rendah lalu menjadi
korban bullying bisa menyebabkan depresi
Bila itu sudah jatuh dalam
gangguan depresi yang secara psikologis
sudah di kuatkan dengan hasil assessment psikologis, maka treatmen/penanganan untuk depresi ini
dengan menggunakan beberbagai tekhnik psikoteraphy yang membutuhkan ahli.
Yang bisa kita lakukan untuk
menyembuhkan depresi taraf ringan:
- A : Akankah terus
memelihara pikiran negative?
Segera ubah kebiasaan buruk pikiran. Sebetulnya hal-hal negative itu tidak
ada maka kita perlu merubah fikiran negative. Semakin tenang kita maka
kita akan menemukan alternatif2 pemecahan masalah. Cara membuang depresi
dengan mengganti menggunakan kacamata positif
- B : Bersibuk diri dengan kegiatan positif (lakukan
kegiatan agar tidak terfikir lagi
perasaan tidak berguna, milikilah target pencapaian, ibadah & dakwah)
- C : Ciptakan kondisi keluarga yang kondusif dan
sehat
- D : Dukungan Positif, temukan !!!
·
Tinggalkan solusi yang
bersifat sesaat yang justru menimbulkan kemudharatan (dunia hiburan, penyaluran
hobi, seks bebas, alcohol, obat-obatan, merokok, dan makan berlebihan, dll)
karena ini hanya pengalihan sesaat
padahal merusak badan dan pikiran atau
jiwa dan dosa.
·
Selektif dalam memilih
solusi berupa kegiatan ritual. Secara personal, ini bisa membantu, tetapi secara komunal cara ini tidak menyelesaikan masalah
secara komprehensif.
·
Harus ada penyelesaian yang
tuntas sempurna yang meminimalisir sumber-sumber penyebab depresi dengan memperkokoh
banteng keimanan individu berbasis tauhid, keluarga yang bahagia (sakinah),
& sistem kehidupan yang kondusif, yakni sistem islam.
·
Sistem Islam akan mampu
menata ekonomi, politik, social, budaya, dan Pendidikan serta layanan social
dengan baik sehingga stres dan depresi yang dialami masyarakat dapat diatasi
secara merata dan tuntas.
Post a Comment
Post a Comment