MERAWAT FITRAH BELAJAR
ANAK_Ummu Balqis_Tugas 3_Sekolah
Ibu 2_
Karakter Umum Anak-anak
- Setiap anak terlahir sebagai pribadi pembelajar
yang ulet
- Setiap anak suka bermain, karena bermain adalah
wujud eksplorasi. Sehingga salah ketika kita melarangnya secara membabi
buta. Hal ini bisa menjadi cara kita untuk mengetahui tipe anak tersebut.
- Tingkat keingintahuan anak itu tinggi namun tingkat
konsentrasi anak itu singkat. Durasi konsentrasi anak dapat dihitung
dengan cara 1 menit x usia anak
- 75% perkembangan
otak anak terjadi sebelum usia 3 tahun dan 90% perkembangan otak
itu terjadi di 8 tahun pertama kehidupan, setelah itu yaitu sisanya 10%
perkembangan otak di tahun berikutnya.
Note:
Pendampingan anak pada tahap
tumbuh kembangnya disesuaikan dengan tipe dari si anak (visual, auditory, atau
kinestetik)
Karakter Khusus
TIPE ANAK
VISUAL
CIRI-CIRI:
- Lebih senang belajar dengan melihat gambar, table,
grafik, diagram, peta, dan peka terhadap warna yang menarik
- Mengungkapkan emosi dengan bahasa tubuh misal
cemberut, senyum dll
- Selalu ingin tampil modis
- Suka memperhatikan ekspresi lawan bicara, karena
tipe ini adalah pengamat ulung
- Suka membaca buku sendiri dan petunjuk penggunaan
suatu benda
- Terlihat sering melamun tapi sebenarnya sedang
mencari inspirasi dan mengkonsep ide secara detail di dalam benaknya
- Suka duduk di barisan paling depan karena ingin
melihat tulisan dengan jelas dan tipe ini tidak terganggu dengan kegaduhan
KEKUATAN:
- Mampu mengingat detail dan warna sangat baik
- Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran
dengan baik
- Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, namun
seringkali lupa mengingat nama
- Saat menghafal dan memahami suatu informasi,
biasanya mereka memvisualisasikan gambar atau image dalam pikirannya
- Umumnya berpenampilan rapi dan baik
- Cara yang dilakukan oleh anak visual adalah dengan
membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau hambatan apa
saja yang dihadapi
KRITIKAL POINT:
- Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai
dengan gambar atau grafik
- Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan
(baik penampilan seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya
tidak menarik atau justru jelek
TIPE ANAK
AUDITORY
CIRI-CIRI:
- Suka mendengarkan percakapan orang, music, diskusi,
debat, dan murotal.
- Ketika akan tidur maka lebih suka di dongengi oleh
orang tua atau orang lain. Semakin intonasi naik turun maka dia akan
semakin fokus
- Tidak mau ribet membaca instruksi dan tidak suka
instruksi berupa gambar dan tulisan sehingga lebih suka instruksi berupa
lisan
- Suka bernyanyi, bercerita, dan emosi diwujudkan
dengan intonansi yang berubah (mengekspresikan emosi secara verbal)
- Gampang belajar bahasa asing
- Memorinya lebih tertarik dengan ide-ide dan hafal
apa yang diucapkan oleh orang lain
- Lebih mudah memahami pelajaran dengan mendengarkan
rekaman
- Tidak bisa diam dalam waktu lama
KEKUATAN:
- Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat
melakukan dengan baik
- Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain
dalam waktu yang sangat singkat
- Memiliki tata bahasa yang baik dan dengan mudah
menghafalkan nama orang lain
- Senang berbicara. Dapat dengan mudah melakukan
pembicaraan di depan banyak orang
- Memiliki pola irama dalam berbicara
KRITIKAL POINT:
- Tidak membaca dengan baik (umumnya membaca dengan
pelan)
- Susah mengingat sesuatu jika membacanya tanpa
menggunakan suara
- Susah untuk membuat karangan
- Susah diam dalam waktu yang cukup lama dan mudah
terganggu dengan keributan
TIPE ANAK
KINESTETIK
CIRI-CIRI:
- Lebih menyenangi kegiatan bersifat fisik, kesenian,
atau menari
- Menyenangi sesuatu yang membuat tangannya aktif
bergerak. Misal memainkan pulpen, menyentuh adiknya, bermain lego, dll
- Anak kinestetik langsung memainkan permainan tanpa membaca petunjuk
penggunaan
- Mengekspresikan emosi dengan tindakan/gerakan
tubuh. Misal: dengan pelukan, tendangan, pukulan, cubit, dll
- Ketika berkomunikasi dengan orang lain, mereka sambil
bergerak dan menggunakan kalimat-kalimat yang real
- Aktif bergerak meskipun saat dinasihati, diajari,
dijelaskan pelajaran, dll
- Ketika menghafal sambil melihat bendanya langsung,
bergerak, berjalan, dll
- Suka mengeksplorasi segala sesuatu yang berkaitan
dengan aktivitas fisik
KEKUATAN:
- Mudah mengingat hal yang dia sentuh atau lakukan
- Memiliki minat terhadap aktivitas atau permainan
fisik
- Dapat membayangkan informasi berdasarkan aktivitas
yang mereka lakukan
- Dapat mengikuti instruksi dengan baik
- Unggul di bidang praktek karena selalu ingin
mencoba langsung
KRITIKAL POINT:
- Cenderung sulit memahami informasi jika tidak
dipraktekkan
- Membutuhkan alat bantu tertentu untuk memahami
suatu topik
- Cenderung lemah dalam hal konsep teori
- Cenderung mudah bosan dan frustasi saat duduk
belajar dalam waktu yang lama
- Menggunakan jari telunjuk untuk menunjuk saat
membaca
PERUSAK FITRAH
BELAJAR ANAK
- Pendidik yang mendampingi anak terlalu mengatur si
anak dalam belajar
- Pendidik terlalu banyak memberikan materi sehingga
anak malas belajar karena tidak bisa mengeksplorasi pengetahuannya
- Dipakainya kompetisi (membandingkan) dan rasa takut
(memberi hukuman) untuk memicu belajar anak
- Alat belajar (buku) terlalu membosankan.
- Ortu diamanahi anak bukan untuk menjadikan anak
sebagai sambungan dari obsesi kita melainkan agar menjadi pribadi yang
dewasa dan tuntas amanah nantinya
Fitrah
yang terkubur nantinya akan membuat dia dan orang lain menjadi repot
TIPS
MEMBANGKITKAN FITRAH BELAJAR ANAK:
- Menciptakan kebiasaan belajar yang nyaman &
rutin melalui kondisi keluarga yang kondusif
- Pendidik harus memahami bahwa tujuan balita belajar
yaitu meningkatkan bonding dan membuat balita yakin bahwa belajar itu
menyenangkan
- Pastikan aktivitas yang kita buat dapat menggali
imajinasi, rasa penasaran & keingintahuan yang lebih besar pada anak
- Mengakui kebenaran/kesalahan berdasarkan kenyataan
yang terjadi (tanpa KDRT)
- Fasilitator terbaik adalah Ibu karena kita orang
terdekat dari anak sehingga anak lebih percaya kepada kita. Maka dari itu
ortu perlu mengupgrade ilmunya baik melalui membaca, ikut komunitas
parenting, meniru kreativitas ibu lain, memanfaatkan teknologi, dll
- Ekspektasi dan kreativitas ortu perlu di kroscek
agar bisa tetap sabar dalam menghasilkan pembelajaran yang optimal
- Pastikan anak tetap di support secara penuh oleh
orang tua dalam setiap aktivitas belajarnya sekalipun itu dikursuskan,
pastikan anak dalam kondisi good mood, pastikan belajar yang dilakukan
tidak diluar batas kesanggupan, dan pastikan gurunya tahu ilmu tumbuh
kembang anak
Post a Comment
Post a Comment