MENULISLAH
“Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus ratusan bahkan jutaan kepala” (Sayyid Al-Kutb)
KENAPA HARUS MENULIS ?
- Sebagai muslim, menulis bukan untuk mencetak buku supaya best seller supaya populer, banyak penggemar dan untuk keuntungan materi. Tapi menulis untuk menabur kebaikan, dakwah, melawan kesesatan, dan kebodohan.
- Menulis merupakan sarana untuk menyampaikan ilmu, gagasan, pemahaman, dan konsep pengetahuan yang dikuasai. Dalam islam kita diperintahkan ketika kita mempunyai ilmu maka sampaikanlah walaupun hanya 1 ayat. Agar gagasan atau pemahaman dari diri kita, bermanfaat bagi orang lain maka kita bisa menuliskannya
MANFAAT MENULIS
- Menjaga ilmu >>> Ilmu laksana buruan dan catatan adalah talinya. Maka ikatlah urusanmu (ilmumu) dengan tali yang kuat.” (Imam Syafi’i)
- Mengasah otak. Karena dalam menulis kita senantiasa berfikir menggunakan otak kita agar cerita ini menarik dan bisa diterima pembaca.
- Menjadi obat hati. Ketika seseorang sedang emosional lalu dia menulis maka tulisannya akan lebih mudah menyentuh pembaca.
- Sebagai perekam jejak sejarah. Penting bagi kita menulis peristiwa yang nantinya bisa menjadi jejak sejarah bagi anak cucu kita.
- Sebagai media dakwah dan media belajar.
- Mendapatkan keuntungan materi.
- Amal Jariyah (memanjangkan umur dan mengalirkan pahala)
IDE
- Untuk menangkap ide agar menjadi tulisan itu dibutuhkan kepekaan dalam memahami kepekaan alam dan peristiwa yang ada disekitar kita.
- Sumber ide bisa berasal dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, membaca buku, riset, fakta, peristiwa sekitar, merenung, dan berimajinasi
LANGKAH MENJAGA KONSISTENSI DENGAN 30 MENIT MENULIS
- Menyiapkan alat tulis
- Atur pewaktu
- Mulailah menulis tanpa henti selama 30 menit. Tuliskan apapun yang terfikir selama 30 menit.
- Berhenti menulis pada waktu yang telah diatur. Tidak boleh kurang atau lebih dari 30 menit itu.
- Editing
- Simpan tulisan
- Buat jadwal khusus dan jangan menunggu waktu luang untuk menuangkan ide kita menjadi tulisan
PEMBUKA
- Tulisan
fiksi berupa hasil rekaan atau imajinasi penulis. Ketika hendak menulis
fiksi berarti harus memiliki banyak imajinasi. Ide yang kita peroleh itu
berupa gagasan atau rekaan yang bisa kita kembangkan menjadi cerita. Fiksi
bisa berupa cerpen, cerbung, syair, puisi, gurindam, pantun dsb
- Cerpen
dengan novel itu sama. Yang membedakan yaitu jumlah konflik dan jumlah
kata. Novel memiliki banyak konflik dan banyak kata. Cerpen hanya teridiri
dari 1 konflik dan langsung ada penyelesaian serta terdiri 7000 sampai
10000 kata karena harus selesai dibaca dalam sekali duduk.
- Menulis
fiksi bisa mempermudah penyampaian suatu ide yang sulit (membutuhkan daya
penalaran yang tinggi)sekalipun menjadi mudah dipahami pembaca.
PENULISAN FIKSI
- Menentukan
Tema/Tujuan (Pokok permasalahan yang akan dibuat).
- Menentukan Genre: menentukan segmen pembaca >>>
penentuan penggunaan gaya bahasa agar
mempermudah dalam merangkai alur/konflik
>>> ide cerita
- Melakukan riset berkaitan dengan genre yang kita
pilih. Riset bisa dilakukan dengan pengamatan langsung dan membaca buku.
Riset bisa dilakukan dengan 2 cara: riset konten dan riset penulisan
(memahani dan menguasai penulisan yang akan dilakukan)
- Langkah
- Sinopsis: Digambarkan dari awal sampai akhir
diceritakan seluruhnya.
LANGKAH PENULISAN FIKSI
- Membuat
Sinopsis: Digambarkan dari awal sampai akhir diceritakan
seluruhnya.
- Menyusun kerangka/outline (Garis besar dari apa
yang ingin kita buat sehingga kita tetap focus pada hal yang akan dibahas.
Outline berisi sub bab dari bab yang akan kita tulis agar terhindar dari
writer block. Sehingga kita bisa merujuk pada outline ketika kita
kehabisan ide.)
- Menentukan Karakter (penokohan). Harus ada
protagonis dan antagonis untuk menciptakan konflik agar dapat membangun
karakter tokoh yang bisa menghidupkan cerita. Meskipun fiksi tapi
ceritanya harus berdasarkan fakta.
- Menentukan sudut pandang. Sudut pandang orang 1
(aku, saya, gue) akan leluasa dalam menuliskan karena seolah-olah
sipenulis adalah tokoh utama, tapi sudut pandang ini si penulis tidak bisa
mengetahui isi pikiran dari tokoh lain sehingga tokoh lain hanya dilihat
sebatas tokoh pertama. Sudut pandang orang ke 3 (ia,dia), si penulis bisa
mengetahui tokoh utama maupun isi pikiran dari semua tokoh.
- Menentukan alur. Kalau kita ingin greget diawal
maka kita gunakan alur mundur
- Menentukan latar. Penulis harus menggambarkann
latar (waktu dan tempat) dengan jelas sehingga pembaca dapat
membayangkannya. Untuk penggambarannya bisa dengan deskripsi dan
adegan-adegan terrtentu.
ARTIKEL
Ketika menulis opini harus
mengambil berita yang kontroversial dan actual karena hal ini yang nanti
disoroti oleh pembaca sehingga ketika media hanya menyediakan berita saja maka
kita sebagai penulis harus memberikan solusi yang tuntas pada berita yang
beredar sehingga pembaca tidak putus pemahamannya dan berita yang beredar tadi
bisa disikapi. Pembuatan opini ini bertujuan agar pembaca tertarik dan
terpengaruh dengan opini yang kita buat.
Langkah-langkah Menulis
Artikel
- Menentukan tema atau topik
- Merumuskan masalah
- Membuat Analisa: bisa diawali dengan pertanyaan
kenapa. Penulisan Analisa juga melampirkan data-data valid ya
- Memberikan solusi: karena kita penulis islam maka
kita harus memberikan solusi yang islami
- Membuat kesimpulan: kesimpulan harus mencakup semua
tulisan yang kita buat
Membuat judul yang mampu
menyihir pembaca
- Judul bukan berupa topik atau tema
- Judul yang dibuat sebaiknya menjelaskan manfaat
secara langsung
- Menggunakan angka
- Menggunakan kata yang membangkitkan perasaan
- Bukan berupa pertanyaan yang mudah terjawab
MEMBUAT OPENING
- Diawali dengan data yang mengejutkan/bombastis
- Diawali dengan quotes
- Diawali dengan kutipan (ayat, hadits, tokoh) atau
anekdot
- Ajukan pertanyaan
- Bukan pikiran atau ingatan pembaca
- Gunakan analogi/perumpamaan
ISI ARTIKEL
- Definisi
- Latar Belakang
- Analisa (hubungan sebab akibat)
TIPS MENGIRIM
OPINI
- Pada saat mengirimkan opini disertai surat
pengantar untuk redaksi. Ringkas saja, berisi judul dan maksud mengirimkan
tulisan tersebut.
- Opini sebaiknya ditulis dalam bentuk file word.doc
(di-attach), jangan langsung pada body email.
- Agar cepat diidentifikasi, tuliskan pada perihal
email dengan format: Opini_Judul_Nama Penulis
- Lampirkan Identitas diri yang masih berlaku sebagai
bentuk pertanggungjawaban
- Satu judul/Tulisan hanya boleh dikirim pada satu
media
- Jika sudah dikirimkan, jangan lupa dipantau untuk
mengetahui tulisan dtayangkan atau tidak
Post a Comment
Post a Comment