ISLAMIC HOME EDUCATION_Teh Karina Hakman_Tugas
6_SEKOLAH IBU 3_
Allahua’lam
bishawab
“TAK ADA SEORANG PUN YANG MAMPU
MENJAMIN NASIB SESEORANG KECUALI ALLAH SWT, MAKA MINTALAH KARENA DIA YANG
MENGGENGGAM TAKDIR ANAK KITA”
“KITA TIDAK PERNAH DITUNTUT
MENJADI SEMPURNA, MAKA FOKUSLAH PADA SEBAIK-BAIK USAHA, SEGERA BANGKIT SETELAH
GAGAL DAN ALPA.”
“USAHA KITA MEMANG SELALU
TERBATAS OLEH KAPASITAS, MAKA MINTALAH PADA ALLAH YANG RAHMATNYA TANPA BATAS.”
@karinahakman
SAMAKAN FREKUENSI
- Pengajaran, tujuan utama hanya menyampaikan sesuatu
- Pendidikan, tujuannya selain menyampaikan juga
berusaha memastikan bahwa yang disampaikan bermanfaat dan menumbuh
kembangkan orang yang kita didik.
- Pendidikan berpusat pada keluarga, tapi bukan
berarti harus home schooling. Home education ini berlaku untuk seluruh
aspek-aspek pendidikan yang berpusat dirumah. Sedangkan pilihan home
schooling, sekolah alam, ataupun sekolah internasional adalah bagian dari
strategi pendidikan di keluarga/rumahnya.
- Pusat pembahasan adalah pendidikan yang berbasis
pada keluarga islami dengan landasan yang Allah SWT berikan.
- Fokus pada bab aqidah terlebih dahulu. Output dari
aqidah yaitu memiliki iman yang kokoh dan akhlak yang karimah
URGENSI MEMBERIKAN
PENDIDIKAN AQIDAH
- Tujuan utama Pendidikan yaitu Aqidah Islam (QS.
At-Tahrim:6).
- Teladan Pendidikan para Nabi
- Langkah awal menemukan peran dan potensi diri
- Energi dalam menjalankan peran dan potensi diri
Yang harus dipelajari
Tauhid, Iman, Islam, Perkara
Ghaib, Rasulullah dan Nabiyullah, Taqdir, berita-berita (tentang hal-hal yang
telah lalu dan yang akan datang), dasar-dasar hukum yang qath’i (pasti),
seluruh dasar-dasar agama dan keyakinan, dll
Misal dengan cara: Bagaimana
mengenal Allah SWT, mengenal sifat-sifat Allah SWT, menanamkan kecintaan kepada
Allah, dll
TAHAPAN PENDIDIKAN
SECARA UMUM
- Berlemah lembut agar terjalin ikatan kasih sayang
antara kita dengan anak-anak. Skenario-skenario yang dilihat anak sebagai
kemarahan, ketidak sukaan yang melampaui batas-batas kebijaksanaan mungkin
nantinya menyebabkan mereka menjauh. Semakin tumbuh bisa jadi mereka lebih
nyaman dengan teman-temannya karena ketidakhadiran orangtua dengan
perilaku terbaik saat anak-anak membutuhkan, pada saat anak membutuhkan
role model.
- Keteladanan dan Bi’ah shalihah (lingkungan yang
baik). Kecenderungan manusia itu mengikuti yang tsiqah (dekat dan
percayai) dengannya, pada saat inilah kita bisa mendidik anak melalui
keteladanan. Selain itu, kita juga bisa memberi lingkungan yang baik di
dalam rumah.
CONTOH METODE
PENDIDIKAN
•
Waktu dan Tenaga adalah
amunisi yang harus dipersiapkan pada metode ini
- 0-7 tahun: keteladanan, ngobrol, baca, dan
tadabbur/rihlah
- 7-baligh: pengajaran formal, internship/magang
komunitas, pelibatan aktivitas kemasyarakatan
- Setelah akil baligh: kajian pekanan, kajian
bulanan, komunitas shalihin/shalihat, dan berkontribusi aktif dalam
berbagai ranah kebaikan
OUTPUT YANG
DIHARAPKAN
- Trendsetter: Dengan akidah yang kokoh maka mereka
akan memiliki izzah (gabungan antara merasa bangga, hormat, dan percaya
diri dengan jati dirinya sebagai seorang muslim) yang nantinya mereka
tidak mudah terpedaya trend-trend di zamannya, tapi mereka justru akan
menjadi trendsetter /ruh-ruh pembaharu karena mereka minoritas namun mampu
mengajak orang pada kebaikan
- Leader: Ketika dia sudah menjadi trendsetter maka
dia akan menjadi pemimpin yang bisa menularkan nilai-nilai yang positif
- Profesional & Expert: Akidah menanamkan
keberadaan Allah SWT yang mengawasi kita (ikhsan). Jika bab ikhsan ini
sudah tertanam dalam diri kita maka nantinya akan lahir perasaan yang
professional karena dia menyadari bahwa Allah SWT menyadari potensi yang
ada pada dirinya. Jika potensinya tidak dioptimalkan dengan baik maka dia
akan malu kepada Allah SWT, dia menyadari bahwa Allah SWT mengawasi waktunya
jadi kalau ada waktu nya yang tidak dimanfaatkan dalam karya dan
kebermanfaatan maka dia malu sama Allah SWT. Ketika mereka professional
maka mereka akan menjadi expert di bidangnya.
TANTANGAN DAN ANTISIPASI
- Adanya penentangan/penolakan dari orang terdekat.
Cara mengatasinya QS. Luqman: 15 >> perlakukan mereka dengan ma’ruf,
komunikasi berjalan terus dan usahakan tidak mendebat. Ketika ada
penentangan kita lihat skala urgensinya, lalu komunikasikan.
- Lingkungan pertemanan. Cara mengatasinya QS.
Al-Furqan: 63 >>> menanamkan sikap rendah hati, sikap rendah hati
untuk merasa bahwa dirinya belum tentu lebih baik dari rekan-rekan mereka
yang tidak sejalan. Dalam berbaur bukan berarti kita harus menurunkan
standar ketaatan kita, tapi kita ingin berbaur dengan karya dan
kebermanfaatan yang ingin kita tebarkan. Kita masuk kedalam lingkungan
majemuk/heterogen/jahiliyah, anak-anak tetap bisa menjaga kerendahan hati,
meninggalkan majelis-majelis yang tidak berguna dengan tetap menjaga
kehormatan dirinya dan mengucapkan
kata-kata yang mengandung keselamatan
- Online platform. Cara mengantisipasinya QS.
Al-Kahfi: 1-2 >>> membekali mereka dengan kecintaan pada
Al-Qur’an. Membaca dan merenungi ayat suci Al- Qur’an.
Catatan
- Dengan aqidah yang salim dan iman yang kokoh kita
akan memiliki ikatan yang kuat dengan Allah SWT maka imannya tidak akan
mudah tergoncang
- Untuk urutan pemberian materi ke anak itu fleksibel
- Pada usia 7 tahun anak-anak sudah diberikan
pembebanan. Pada tahap ini pembelajaran mengenai aqidah lebih diuji dan
mereka sudah paham antara yang baik dan tidak baik, pada saat ini mereka
sedikit demi sedikit diberi tanggung jawab.
- Saat ini terlalu banyak distorsi sehingga yang
disebut remaja justru masih dianggap anak-anak sementara dalam perspektif
islam usia 7 tahun itu masuk ke usia belajar menerima beban (belajar
menerima perintah sholat, puasa, menutup aurat, dll). Didalam islam tidak
ada istilah remaja melainkan adanya istilah para pemuda yang sudah masuk
usia baligh dituntut untuk akil (akal yang paripurna) sehingga mendapatkan
pembebanan secara sempurna bukan hanya mengemban sebagai hamba Allah SWT
tetapi juga kewajiban amanah peradaban (mereka mau jadi apa)
Post a Comment
Post a Comment