SHARING MENUJU PERNIKAHAN
Andi Reeky
Abdurrahman
Founder
@akademipranikah.id , @ahlan.travel , dan @islamic.parenting.academy
Materi ini saya dapat dari Kajian
Pranikah Online yang diselenggarakan oleh @akademipranikah.id. Pada rangkuman
ini hanya saya tuliskan poin inti dari yang saya tangkap. Semoga apa yang akan
saya sampaikan ini bisa terima dengan baik meskipun tidak terdapat penjelasan
yang lebih detail.
Kenapa belum juga menikah?????
Terlalu sering kita mendengar
pertanyaan-pertanyaan semacam ini kepada para single. Sejatinya ketika sudah
diizinkan menikah dan sudah berikhtiar, maka ada baiknya jika kita cek kembali
sudah berapa jam mengagendakan waktu untuk belajar tentang persiapan pernikahan,
sudah sejauh mana ikhtiar kita untuk menemukan jodoh (misal dengan bertanya pada
murobi, kelas pranikah yang bisa memfasilitasi ta’aruf, minta dicarikan lewat
keluarga/teman/guru/dll)
Ketika berta’aruf seharusnya
bukan bertukar CV terlebih dahulu, dan harus ikhwannya dulu yang membaca CV si
akhwat. Setelah itu si Ikhwan ini istikharah. Jika sudah yakin baru Ikhwan
menyampaikan CV ke si akhwat. Soalnya jika perempuannya sudah membaca CV terlebih dahulu dan dia sudah cocok dengan si
Ikhwan maka si Akhwat akan baper yang mana itu akan menjadikan Akhwat ini
error. Hal ini akan menjadi semakin rumit jika si Ikhwan ternyata sedang
ta’aruf dengan si fulanah, maka si akhwat ini akan berlarut-larut dalam bapernya.
Maka saran nya, jangan baper-baper duluan.
Ketika kita sudah memiliki keinginan
unutk menikah / ingin mengajukan seorang Ikhwan atau akhwat maka jauh hari
sebelumnya kita harus sering meluangkan waktu untuk orang tua. Karena itu
momen-momen sensitif, kita harus bisa menjadi orang yang bisa diandalkan
dirumah agar orang tua yakin pada kita dan kita bisa merebut hati orang tua
agar mendapat restunya untuk menikah. Salah satu hal yang bisa dilakukan agar
mendapat restu orang tua yaitu bisa dengan ajak makan ortu di tempat yang
istimewa lalu sampaikan dari hati ke hati keinginan untuk menikah. Jadi hati
orang tua bisa luluh dulu.
Jodoh itu unpredictable,
contohnya Bang Andi ini berawal dari bisnis susu kurma yg ternyata istrinya itu
adalah konsumen & reseller dari bisnis susu kurmanya itu. Cara meyakinkan
dan mendapatkan restu dari mertua Bang Andi yaitu dengan sama-sama memandang
dari sudut agama. Kita juga harus tampil
terbaik didepan calon mertua. Karena yang dinilai pertama adalah penampilan.
Promosikan diri kita agar camer yakin. Lelaki itu dinilai dari omongannya. Jadi
jangan sampai tampil tidak tegas didepan calon mertua dan jangan berputus asa
dalam menjemput jodoh kita. Karena tugas kita sebagai makhluk adalah berencana
dan melakukan ikhtiar lalu soal hasil itu hak Allah SWT.
Ujian menjelang pernikahan
mendekati hari H itu selalu ada. Karena menikah adalah ibadah terlama maka
cobaan dan ujiannya lebih kenceng (melalui bisikan-bisikan setan, dll) hal ini
setan lakukan agar orang-orang yang menuju pernikahan tidak jadi menikah. Apapun
ujian menjelang pernikahan itu sebaiknya kita hadapi dengan kesungguhan hati
agar dapat melaluinya, kecuali jika tentang hal-hal prinsip yang tidak bisa
ditolerir, maka sebaiknya disudahi saja agar tidak menjadi PR dikemudian hari.
Ketika punya PR maka selesaikan
terlebih dahulu, hijrah nya harus total. Jangan sampai kita menyisakan PR
sebelum pernikahan. Jika kita belum menyelesaikan PR kita sebelum menikah maka
didalam pernikahan nanti akan berpotensi menjadi permasalahan didalam rumah
tangga.
Konsep pernikahan yaitu kita
tidak bisa menghakimi walimahan orang lain (syar’I atau tidak) karena kita
tidak tahu sejauh mana perjuangan untuk menciptakan walimahan yang syar’i.
Allah SWT tidak melihat hasil, Allah SWT ingin melihat ikhtiar kita yang mana
ikhtiar itu terdapat pahala didalamnya. Jadi yang terpenting adalah kita
berikhtiar menciptakan pernikahan yang syar’I.
Jika tidak kenal sama sekali
dengan calon maka kita harus banyak-banyak berhusnudzon. Ketika kita menikah dengan proses ta’aruf
maka dalam pernikahan akan muncul shock theraphy yang akan membuat kita
untuk saling beradaptasi. Nikah yang dilandasi dengan dasar agama, Insya Allah
akan diberikan yang terbaik oleh Allah SWT.
Q N A
- Bagaimana jika kita sudah hijrah tapi keluarga kita
belum hijrah || Kita harus tetap menunjukkan akhlak mulia. Kita tidak bisa
menghakimi seseorang dari keadaannya saat ini. Jangan sampai ketidaktahuan
kita itu membuat kita menghakimi orang lain. Kita harus bisa meyakinkan
calon untuk bersama-sama mendakwahi keluarga.
- Apakah perlu menyampaikan tentang gagl ta’aruf yang
pernah terjadi pada kita ke pasangan ta’aruf kita yangbaru? || Jika pernah
gagal ta’aruf maka harus disampaikan pada pasangan ta’aruf yang
selanjutnya. Jangan ada yang ditutup-tutupi saat ta’aruf kecuali aib. Ketika
calon sudah berhijrah, maka kesempatan kita adalah berhusnudzhon. Tapi
kalau dia belum hijrah maka putuskan saja.
- Jawaban istikharah dari pengalaman Bang Andi itu
apa? || Jawaban istikharah Bang Andi adalah keyakinan diri bahwa dia adalah
yang terbaik misal dengan diberi kemudahan-kemudahan. Jawaban istikharah
tidak selalu lewat mimpi. Akan ada rintangan pada saat proses menuju
khitbah.
- Berapa lama jarak waktu dari khitbah sampai akad?
|| Sebaiknya menikah jangan lama-lama. Sebaiknya 12 minggu dari khitbah
sampai akad. Yang penting halal
dulu, resepsinya nanti.
KESIMPULAN
Udahlah jangan kelamaan, pokoknya
nikah aja. Jodoh yang baik datangnya dengan cara yang baik juga. Tugas kita
adalah berikhtiar semaksimal mungkin dan berhusnudzon pada Allah SWT. Yang
terbaik menurut Allah SWT sudah pasti yang terbaik untuk kita.
Post a Comment
Post a Comment