MENIKAH SIAP
Ust. Arif Rahman
Lubis
Founder
@teladan.rasul, expert di bidang pranikah
Materi ini saya dapat dari Kajian
Pranikah Online yang diselenggarakan oleh @akademipranikah.id. Pada rangkuman
ini hanya saya tuliskan poin inti dari yang saya tangkap. Semoga apa yang akan
saya sampaikan ini bisa terima dengan baik meskipun tidak terdapat penjelasan
yang lebih detail.
Kalo tekad kita kuat, niat kita
lurus untuk meraih ridha Allah SWT dan ikhtiar kita maksimal maka insya Allah
kita akan dibantu oleh Allah SWT. Tapi kalo kita masih setengah-setengah maka
bisa jadi niat kita masih sekedar ingin saja. Menikah itu ketika SIAP / MAMPU
(mampu menanggung beban-beban pernikahan). Kalo sudah mampu maka segerakanlah
(jangan dilama-lamain). Kalau belum mampu maka puasalah sembari memampukan
diri. Ketika ingin mencapai banyak keberkahan pernikahan maka kita harus
memiliki kesadaran bahwa kita sedang menanggung beban-beban pernikahan dan
sebelum masuk pada peran baru maka kita harus memiliki kemampuan. Kalo kita
ingin ditolong Allah SWT untuk menikah maka segeralah menjemput kemampuan itu.
Allah SWT itu sayang sama kita. Allah SWT menicintai kita lebih dari cinta nya
Ibu kita.
Tuliskan planning untuk
memampukan diri misal target minimal baca buku tentang pernikahan 3 jam dalam 1
minggu, 5 jam nonton kajian tentang pernikahan, ikut 2 seminar pernikahan per
minggu. Doa kita powerful bukan hanya ketika kita merengek kepada Allah SWT
tapi juga dengan menyebutkan usaha-usaha yang sudah kita lakukan untuk
memampukan diri.
LANGKAH MEMAMPUKAN
DIRI
- Perhatikan komitmen kita dengan yang wajib (sholat,
puasa Ramadhan, menjauhkan diri dari zina)
- Menyiapkan ilmu agar tahu kewajiban dan hak sebagai
suami / istri
- Menyiapkan mental (bukan dengan pacaran, cara
latihannya misal ada sahabat yang baru nikah lalu video
call/ngobrol/silaturahmi mendalam tentang bagaimana perjuangan ketika
menjadi istri, tentang permasalahan2 di awal pernikahan. Hal ini dilakukan
agar mendapat pesan/emosi/merasakan sikap mental sebagai istri/suami yang
umur pernikahannya kurang dari 1 tahun. Dengan mengetahui peran suami
istri maka kita bisa melakukan latihannya misal membantu ibu di dapur bagi
istri atau membantu ayah membiayai pendidikan adik-adiknya bagi suami)
- Punya rencana dan visi (misal jadi ahli Al-Quran,
menjadi businessman Moslem, sekeluarga masuk surga, dan kita perlu meningkatkan
kualitas ibadah)
- Mendapatkan restu menikah. Yakinkan ortu kita
sebelum meyakinkan camer. Jangan sampai ortu kaget karena tiba-tiba ada
yang mau melamar, kebanyakan yang ditolak itu karena dia menunda-nunda
untuk mengkomunikasikan dengan orang tua lalu orang tuanya kaget lalu
ketika lusa ada yang melamar maka jawabannya tidak dulu.
- Bagi lelaki mampu menafkahi. Yang disebut nikah itu
melapangkan rizki yaitu bagi mereka yang sadar akan tanggung jawabnya lalu
dia semangat untuk memenuhi kewajibannya. Bagi perempuan perlu melihat
tanggung jawab, etos kerja dan semangat dari laki-laki.
LANGKAH MEMAKSIMALKAN
IKHTIAR
- Ikhlaskan niat
- Mampukan diri : kurang - kurangi khayalan dan perbanyak
proses untuk memantaskan diri
- Perluas pergaulan : bersahabatlah dengan
orang-orang yang baik
- Carilah ditempat yang baik
- Minta bantuan orang yang dikenal dekat
- Cara mengenalnya dengan ta’aruf
Q N A
- Bagaimana
jika berbagai ikhtiar sudah dilakukan, namun belum bertemu jodoh?
Bagaimana bisa meyakinkan diri kalo bisa bertemu jodoh didunia? ||
Sesuatu yang ditakdirkan untukmu pasti akan menemuimu, dan segala sesuatu
yang tidak ditakdirkan untukmu maka dia akan melewatimu, tapi karena kita
masih didunia maka kita harus berhusnudzon kepada Allah SWT. Ketika kita
yakin akan membuat kita beramal soal kita wafat sebelum terlaksana
hajatnya tapi kewajibannya sudah kita laksanakan. Dengan kita yakin kepada
Allah SWT maka kita akan beramal baik dan happy. Tugas kita berusaha dan
jaga keyakinan dengan berbaik sangka kepada Allah SWT. Jika bukan dia,
maka kita harus yakin bahwa Allah SWT sudah menyiapkan yang lebih baik.
- Tugas
Rumah Tangga biasanya dititik beratkan pada istri. Bagaimana dengan tugas Rumah
Tangga untuk suami? Soal nafkah bagaimana? Apakah nafkah hanya berupa
biaya listrik, air, makan dll atau ada nafkah untuk me time si istri?
|| Secara fiqh sebetulnya nafkah itu sampai disuapin (memilihkan sprei,
kasur, makanan, baju, dll) tapi suami punya hak untuk minta bantuan istri.
Jadi kewajiban suami itu menyiapkan seluruh nafkah. Dan istri wajib taat
pada suami. Dalam nikah jangan terlalu banyak bawa fiqh. Kita perlu tahu
hak dan kewajiban tapi bukan untuk dibawa-bawa dalam pembahasan karena
yang menjadikan suatu pernikahan indah yaitu ketika saling tolong
menolong. Maka dari itu lebih enak kalo musyawarah / kesepakatan bersama.
Secara hukum, suami menafkahi yang sifatnya kebutuhan sedangkan untuk
hal-hal yang tambahan itu tidak wajib karena nilainya sedekah tapi kembali
lagi bahwa itu tergantung musyawarah / kesepakatan bersama.
- Ketika
kita ingin menikah dengan proses ta’aruf kapan waktu yang tepat untuk
menyampaikan bahwa kita akan menikah dengan ta’aruf karena takutnya kalo
disampaikan dari awal ternyata gagal, tapi kalo menyampaikan pas mau
khitbah takut ortu kaget lalu ditolak? Bagaimana melihat etos kerja si
kandidat saat ta’aruf?....?
|| Komunikasikan dengan cara yang menyeluruh, sampaikan aja dulu
kenalan (bukan pacaran) sehingga ada yang mendampingi saat kenalan dan
jangan terlalu excited agar ortu juga tidak teralu berekspektasi terlalu
jauh. Terkait akhlak ajak dia
perjalanan jauh, tanyakan kepada orang yang muamalah dengannya, dan
tanyakan dengan orang yang pernah bersengketa agar tahu akhlaknya ketika
dia marah. Niat besar itu untuk meraih ridha Allah dan tujuan dibawahnya
boleh banyak. Misal laki-laki pakai parfum maka yang pertama yaitu untuk
mendapat ridha Allah dan tujuannya itu untuk mengikuti Rasulullah, ingin
menunjukkan bahwa muslim itu bersih/wangi. Jadi segala sesuatu kebaikan
yang kita gunakan untuk mencapai niat tertinggi untuk meraih ridha Allah
SWT itu maka diperbolehkan. Yang ngga diperbolehkan yaitu hanya untuk
menyenangkan orang saja/ agar orang lain suka sama kita. Jadi jangan
dibentur-benturkan.
- Jika
tiba-tiba calon kita menyampaikan pernah berzina sedangkan saya
(laki-laki) tidak pacaran/menyentuh perempuan (kecuali terpaksa), lalu
bagaimana sikap saya sebaiknya (lanjut atau sudahi)? || Sebetulnya dalam ta’aruf itu tidak
perlu membahas tentang aib. Tapi
kalo misal ditanyakan pun sebetulnya dari sisi Rasulullah pun sebaiknya
tidak kita tanyakan ketika dia sudah berhijrah. Dalam hal ini silahkan
istikharah.
- Sebentar
lagi akan akad tapi takut nanti ada perceraian? || Jika kita takut
sesuatu maka jangan biarkan pikiran kita habis karena ketakutan itu tapi
siapkanlah segala sesuatu yang bisa mengatasi ketakutan itu. Jadikanlah
ketakutan itu sebagai semangat untuk mempersiapkan yang lebih baik
- Bagaimana
tips agar ortu dan kakak ridha kalo adeknya nikah terlebih dahulu? || Dalam syariat sebetulnya tidak ada
tapi kita ini hidup bermasyarakat jadi jangan sampai kita menyakiti hati
orang tua atau keluarga kita. Maka
hadapilah ini sebagai ujian sebagai sarana menggugurkan dosa atau
memuliakan kita. Setiap orang itu ada ujiannya. Kalau ortu tidak
mengizinkan sebaiknya jangan diteruskan. Kalau jodoh tetap akan bersatu.
Tanyakan ke ortu dan kakak apakah ridho, dan bantuin kakak kita utnuk
menemukan jodohnya.
KESIMPULAN
Mindset kita
bahwa nikah bukan sekedar ketemu dengan orang yang kita lihat lalu kita senang
dengan dia. Mindset kita adalah bahwa orang yang menjadi pasangan kita adalah
orang yang bersama-sama kita sampai sehidup surga. Dimana hal ini perlu
kemampuan, perlu diusahakan dan yakinlah pada Allah SWT 100%. Jadi
kurang-kurangi curhat di sosmed dan berkhayal. Perbanyak curhat ke Allah SWT
dan ikhtiarnya. Yakinlah
Post a Comment
Post a Comment