MATERI 13
BERSIH-BERSIH TUBUH
(M2S IKARIE )
dr. Herlin
Ramadhanti
Detoksifikasi adalah proses alami
tubuh untuk mengeluarkan / menetralkan racun yang dihasilkan dari fungsi
biokimia melalui usus, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening dan kulit.
Jika dari test level toksin sudah
menunjukkan mulai terjadi penumpukan, maka sebaiknya dilakukan detoksifikasi
secara manual (3 - 4 bulan sekali) melalui juice fasting / water fasting /
intermitten fasting dan dengan tidak menambah sumber toksin ke tubuh.
Mengapa BERSIH-BERSIH TUBUH
harus dilakukan dengan DETOKSIFIKASI MANUAL?
- Karena kita rutin memasukkan toksin (polusi,
gelombang elektromagnetik, makanan, minuman, yang kita hirup & oles)
ke dalam tubuh. Tanda hati / tubuh mulai kehilangan kemampuan menetralisir
toxin misal saat bangun tidur merasa lemah, letih, lesu, sakit kepala, bad
mood, merasa tidak berguna, nyeri, gangguan pencernaan, dll.
- Apapun yang masuk ke tubuh kita, jika tidak bisa
diperlakukan sebagai nutrisi oleh tubuh maka dia akan diperlakukan sebagai
racun oleh tubuh kita yang memberatkan sistem detoksifikasi oleh
hati/tubuh.
- Rutin BAB, BAK, dan Berkeringat tidak menjamin
bahwa detoksifikasi yang dilakukan tubuh sudah cukup
- Karena sel-sel tubuh kita dapat nutrisi dari
darah dan darah mendapatkan nutrisi dari usus. Ketika ada toksin di
usus maka toksin juga akan masuk ke darah. Jika toksin yg masuk terlalu
banyak sehingga tidak bisa dinetralisir oleh hati maka sel-sel tubuh kita
akan kemasukan toksin yang kemudian akan menimbulkan berbagai masalah dan
penyakit.
MANFAAT PUASA BAGI
KESEHATAN
- Terjadi proses autofagi dimana tubuh akan
membersihkan sel-sel yang rusak untuk meregenerasi sel yang lebih baru dan
lebih sehat
- Menurunkan gula darah dan menstabilkan insulin pada
pasien Diabetes Melitus Type 2
- Mudah menurunkan BB dan membentuk massa otot
- Menurunkan resiko kanker karena puasa ikut
membersihkan darah dan membuang toksin
Organ yang berperan saat detox
adalah HATI dan USUS. Maka dari itu metode detox harus dipilih yang mendukung
fungsi ke-2 organ ini dan sangat ditekankan untuk banyak mengkonsumsi buah dan
sayur.
CARA MENGATASI
REAKSI DETOX / HEALING CRISIS
Pada umumnya reaksi detox terjadi
pada hari ke 3. Pada saat muncul tidak disarankan meminum obat apapun. Langkah
untuk mengatasi:
- Istirahat di tempat yang sejuk dengan sirkulasi
udara yang baik
- Tidak berpanas-panas di sinar matahari terik
- Tidak melakukan aktivitas yang menguras energi
misalnya berjalan jauh, olahraga berat, dan hubungan seksual bagi suami
istri
- Sering minum air putih dan jus buah segar yang akan
dicontohkan pada materi berikutnya
PERSIAPAN
DETOKSIFIKASI / PRA DETOKS
- Sebaiknya CUTI bagi yang bekerja
- Detoks dijalani selama 7 – 40 hari
- Dalam kondisi fit
- Persiapan pra detoks dilakukan selama 1-2 minggu
sebelum detoks: mengurangi makanan berlemak tinggi (gorengan, santan,
protein hewani, dll), membatasi garam, menghindari kafein/alkohol/obat,
banyak konsumsi sayur + buah utk mengurangi keluhan pada awal detox
REAKSI TUBUH
SELAMA DETOKS / HEALING CRISIS:
- Warna urin lebih keruh dan berbau tajam
- Sering buang angin dengan bau yang sangat menusuk
- Pusing, mual, nyeri otot / sendi, batuk, pilek
- Muncul hasrat pada makanan
- Kotoran banyak, bisa disertai mucus / lendir dan
berwarna kehijauan sampai kehitaman
YANG HARUS
DIHINDARI SAAT HEALING CRISIS
- Dehidrasi
- Aktivitas fisik berlebihan
- Pestisida
- Makanan: nasi, protein hewani
- Suhu panas
- Tidak sabar
Juice fasting untuk
akhwatifillah di rumah yang disarankan HANYA 7 HARI + Puasa Senin Kamis dan
Ayyaumul bidh. Juice fasting bisa dilakukan per 4 bulan. Juice fasting lebih
dari 7 hari harus dengan konsultasi dokter atau praktisi nutrisi yang ahli di
bidang terapi detox.
Setelah terapi detox dapat
dilanjutkan dengan pola makan food combining dan diet abasa
JUICE FASTING
TIDAK DIANJURKAN PADA:
Kanker stadium lanjut, lemah
mental, BB kurang, Balita, Diabetes kronis, lemah jantung, TBC, Kurang gizi,
Hamil dan menyusui, tukak lambung, manula, pra-pasca operasi, gagal ginjal,
tinggal di cuaca beku
Bagi BB kurang, tukak lambung,
pasca operasi, lakukan dulu pola Food Combining / Diet ABASA selama 2 minggu –
1 bulan disertai puasa Senin Kamis dan Ayyaumul Bidh, hingga keluhan berkurang
atau keadaan membaik baru boleh melakukan juice fasting. Untuk yang selain itu,
yang bisa dikerjakan adalah pola food combining atau diet ABASA disertai puasa
dan teh rempah.
FOOD COMBINING : salah satu
cara mengatur asupan makan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh
KOMBINASI MAKANAN
SERASI
- Pati + Lemak
- Gula + Asam
- Lemak + Asam
- Pati + Pati
- Protein Nabati + Protein Nabati
- Protein Nabati + Protein Hewani
KOMBINASI MAKANAN
TIDAK SERASI
- Pati X Protein
- Pati X Gula
- Pati X Asam
- Protein X Asam
- Lemak X Gula
- Protein X Gula
- Protein Hewani X Protein Hewani
KOMBINASI MAKANAN
yang TIDAK DISARANKAN bagi PENCERNAAN SENSITIF
- Buah & Sayur
- Polong-polangan (kacang Bogor, Kacang, hijau,
kacang hitam, kacang merah, kacang kedelai, lentils)
- Susu sapi dengan buah dan sayur
FAKTOR PENYEBAB
FOOD COMBINING TIDAK BERHASIL
- Asam basa tidak seimbang (bisa karena kombinasi
makanan yang tidak tepat sehingga terjadi fermentasi di usus halus)
- Porsi makan terlalu banyak sehingga lambung terlalu
penuh makanan dan asam lambung tidak menyentuh seluruh makanan
- Makan tergesa-gesa
- Tegang / stress
- Gangguan pada saraf pengendali nafsu makan (biasa
karena stress, tegang, emosi / jenuh)
- Gangguan pada sistem pencernaan (bisa diperbaiki
dgn enema kopi)
ENEMA KOPI
Enema kopi adalah menyisipkan
alat khusus di dubur, lalu mengalirkan cairan kopi organic ke dalam usus besar
guna menyingkirkan kotoran yang macet dan bakteri jahat yang hidup pada kotoran
itu.
Enema kopi awalnya merupakan
salah satu metode terapi penyembuhan pada Terapi Gerson untuk mengobati pasien
kanker stadium lanjut karena unsur dalam kopi mendukung sistem enzim dalam
menetralisir racun. Saat ini enema kopi masih menjadi perdebatan di dunia
medis.
TERAPI BALUR /
TERAPI CHELATION
Terapi Chelation adalah prosedur
yang menggunakan bahan-bahan chelation untuk menghilangkan logam berat dan
zat-zat radikal bebas (oxidan) dari dalam tubuh. Chelation dapat dilakukan
secara intravena (menggunakan bahan-bahan medical drug tertentu), dan
balur (menggunakan daun-daunan yang difermentasikan.
Post a Comment
Post a Comment