Tubuh manusia terdiri dari 60 triliun sel (unit terkecil). Tiap sel menyuplai enzim dan gizi, mengeluarkan zat sisa (misal radikal bebas) yang harus dibuang dengan benar, dan menghasilkan energi untuk mereka sendiri. Sehingga nutrisi apapun yang kita konsumsi harus mencapai pada tingkat sel.
Terdapat dua cara pembuatan enzim pada tubuh, yaitu:
1. Pembuatan enzim oleh dan di dalam sel
2. Pembentukan enzim oleh bakteri di dalam tubuh
Tingkat sel dipengaruhi oleh life style kita baik dari sisi makanan yang kita konsumsi maupun aktivitas sehari-hari yang kita lakukan. Enzim adalah katalisator yang mempercepat reaksi metabolisme / reaksi kimia organic agar semua sistem bisa bekerja secara optimal tanpa habis bereaksi. Dimana satu jenis enzim hanya bisa menjalankan satu jenis fungsi karena dia bekerja secara spesifik. Sejak dalam kandungan, Allah SWT telah membekali kita dengan enzim prototipe/enzim pangkal. Yang mana ini akan berubah menjadi banyak enzim.
Pada sayuran segar sudah terdapat enzim beserta seratnya (yang harus dicerna). Enzim ini sensitive pada suhu diatas 40° Celcius. Jika kita memasak diatas suhu 40° Celcius maka enzimnya habis dan yang tersisa adalah zat-zat karbohidrat, lemak, protein, dll. Sehingga kita membutuhkan enzim-enzim dari dalam tubuh untuk mencerna karbohidrat, protein, lemak dll. Untuk menghemat stok enzim prototipe yang ada dalam tubuh, kita perlu supplay enzim dari luar dengan pembuatan enzim oleh dan di dalam sel serta pembentukan enzim oleh bakteri di dalam tubuh.
Berdasarkan 2 cara pembentukan enzim maka kita perlu melakukan 2 hal berikut agar enzim prototipe yang ada pada tubuh kita tidak terkuras, yaitu:
1. Perlu mengkonsumsi bahan pembuat enzim (makanan yang kaya enzim) agar enzim prototipenya tidak dipakai. Contoh: raw food
2. Memperbanyak pembentukan enzim oleh bakteri asli di dalam tubuh.
Setelah dari lambung, makanan didalam usus halus harus berubah pH nya menjadi alkali/basa. Jika di usus halus terdapat asam kuat maka akan terjadi iritasi pada usus halus. Allah SWT menciptakan pancreas untuk mengeluarkan getah pancreas yang nantinya merubah kondisi makanan dari lambung yang asam kuat menjadi kondisi alkali/basa saat berada di dalam usus halus. Pankreas bisa tahu ada makanan yang akan masuk ke usus halus melalui komunikasi yang dilakukan oleh bakteri dan enzim
Bakteri baik/enterobakteria didalam usus berhubungan langsung dengan materi di usus dan mengeluarkan enzim untuk pencernaan maka akan terjadi pertukaran informasi antara bakteri baik dan sel-sel somatic/sel-sel dinding usus terkait dengan proses pencernaan, penyerapan dan seluruh sistem yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Didalam lambung terdapat asam kuat untuk mengubah pepsinogen menjadi pepsin agar pepsinnya bisa aktif dan asam lambung ini berfungsi untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen yang masuk bersama makanan sehingga lingkungan di dalam lambung menjadi asam. Jadi yang ada adalah penyakit peningkatan asam lambung, bukan penyakit asam lambung.
Syarat mutlak agar informasi dapat berjalan dengan lancar dan bakteri dapat memancarkan informasi yang baik maka kita perlu menjaga lingkungan usus dan aliran zat cair (aliran darah, kelenjar getah bening, aliran pencernaan, aliran urin dan aliran udara) yang membawa informasi juga harus baik.
Didalam tubuh kita terdapat banyak mikroorganisme hidup yang harus kita pelihara dan sokong kehidupannya. Maka dari itu kita perlu membuat lingkungan usus yang mendukung interaksi enzim dan bakteri agar interaksi berjalan secara maksimal sehingga tidak terjadi masalah.
Bakteri enteric di dalam usus dan sel-sel somatic /sel-sel tubuh membuat enzim dengan cara:
1. Memancarkan informasi diri kepada satu sama lain
2. Memutuskan cara mengeluarkan enzim yang paling sesuai dengan kebutuhan
3. Mengirim informasi tersebut ke gen sel masing-masing
Di usus besar juga terdapat bakteri sehat/microbiota usus yang baik yang berfungsi untuk mentralisir efek fermentasi dan membantu proses pembentukan vitamin K, B2, B12, dan asam folat dari ampas-ampas makanan.
Apapun yang kita makan maka kita harus melihat dari sudut enzimnya.
1. Apakah itu bermanfaat untuk menyupplay enzim?
2. Apakah itu menolong kinerja enzim?
3. Apakah itu menguras enzim?
Pada sayuran segar sudah terdapat enzim beserta seratnya (yang harus dicerna). Enzim ini sensitive pada suhu diatas 40° Celcius. Jika kita memasak diatas suhu 40° Celcius maka enzimnya habis dan yang tersisa adalah zat-zat karbohidrat, lemak, protein, dll. Sehingga kita membutuhkan enzim-enzim dari dalam tubuh untuk mencerna karbohidrat, protein, lemak dll. Untuk menghemat stok enzim prototipe yang ada dalam tubuh, kita perlu supplay enzim dari luar dengan pembuatan enzim oleh dan di dalam sel serta pembentukan enzim oleh bakteri di dalam tubuh.
Berdasarkan 2 cara pembentukan enzim maka kita perlu melakukan 2 hal berikut agar enzim prototipe yang ada pada tubuh kita tidak terkuras, yaitu:
1. Perlu mengkonsumsi bahan pembuat enzim (makanan yang kaya enzim) agar enzim prototipenya tidak dipakai. Contoh: raw food
2. Memperbanyak pembentukan enzim oleh bakteri asli di dalam tubuh.
Setelah dari lambung, makanan didalam usus halus harus berubah pH nya menjadi alkali/basa. Jika di usus halus terdapat asam kuat maka akan terjadi iritasi pada usus halus. Allah SWT menciptakan pancreas untuk mengeluarkan getah pancreas yang nantinya merubah kondisi makanan dari lambung yang asam kuat menjadi kondisi alkali/basa saat berada di dalam usus halus. Pankreas bisa tahu ada makanan yang akan masuk ke usus halus melalui komunikasi yang dilakukan oleh bakteri dan enzim
Bakteri baik/enterobakteria didalam usus berhubungan langsung dengan materi di usus dan mengeluarkan enzim untuk pencernaan maka akan terjadi pertukaran informasi antara bakteri baik dan sel-sel somatic/sel-sel dinding usus terkait dengan proses pencernaan, penyerapan dan seluruh sistem yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Didalam lambung terdapat asam kuat untuk mengubah pepsinogen menjadi pepsin agar pepsinnya bisa aktif dan asam lambung ini berfungsi untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen yang masuk bersama makanan sehingga lingkungan di dalam lambung menjadi asam. Jadi yang ada adalah penyakit peningkatan asam lambung, bukan penyakit asam lambung.
Syarat mutlak agar informasi dapat berjalan dengan lancar dan bakteri dapat memancarkan informasi yang baik maka kita perlu menjaga lingkungan usus dan aliran zat cair (aliran darah, kelenjar getah bening, aliran pencernaan, aliran urin dan aliran udara) yang membawa informasi juga harus baik.
Didalam tubuh kita terdapat banyak mikroorganisme hidup yang harus kita pelihara dan sokong kehidupannya. Maka dari itu kita perlu membuat lingkungan usus yang mendukung interaksi enzim dan bakteri agar interaksi berjalan secara maksimal sehingga tidak terjadi masalah.
Bakteri enteric di dalam usus dan sel-sel somatic /sel-sel tubuh membuat enzim dengan cara:
1. Memancarkan informasi diri kepada satu sama lain
2. Memutuskan cara mengeluarkan enzim yang paling sesuai dengan kebutuhan
3. Mengirim informasi tersebut ke gen sel masing-masing
Di usus besar juga terdapat bakteri sehat/microbiota usus yang baik yang berfungsi untuk mentralisir efek fermentasi dan membantu proses pembentukan vitamin K, B2, B12, dan asam folat dari ampas-ampas makanan.
Apapun yang kita makan maka kita harus melihat dari sudut enzimnya.
1. Apakah itu bermanfaat untuk menyupplay enzim?
2. Apakah itu menolong kinerja enzim?
3. Apakah itu menguras enzim?
Menurut penelitian, makanan harus dikunyah sebanyak 30 sampai 50 kali dan dalam Islam dianjurkan untuk mengunyah makanan sebanyak 33 kali. Supaya makanan itu mudah dicerna didalam lambung agar menjadi bubur.
Semua bahan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dianggap racun oleh hati dan akan di netralkan melalui detoksifikasi oleh hati.
Di usus besar/kolon dengan kondisinya yang lembab dan terdapat bakteri pembusuk dengan kondisi basa akan terjadi fermentasi/proses pembusukan makanan. Ketika terjadi proses fermentasi yang berlebihan karena siklus pencernaan/pola makan/kombinasi makanan yang salah maka proses fermentasi bisa terjadi sejak diusus halus yg seharusnya berfungsi untuk penyerapan maka akan terjadi perut kembung/nyeri/sering sendawa dll.
Homemade saja tidak cukup, tapi juga harus mengetahui cara mengolah makanan yang baik agar nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat menyokong kinerja enzim. Kita sangat membutuhkan flora normal/ God flora/ probiotik/ microbiota usus karena ini adalah penentu dari usus dan pencernaan yang sehat.
Perbedaan entrocyte pada orang yang sehat dan sakit yaitu pada digestive enzim yang ada pada entroocyte yang akan berfungsi sebagai brush border. Dalam satu villi terdapat pembuluh darah arteri dan vena memberikan aliran darah dan nutrisi serta terjadi pertukaran nutrisi. Dipermukan villi terdapat mikrovili yang tersusun dari entrocyte/penyusun jonjot usus yang memiliki siklus hidup. Dimana dalam pembentukan entrocyte membutuhkan lemak sehat untuk membentuk dinding selnya. Sehingga lemak apa yang kita konsumsilah yang akan membentuk dinding sel pada tubuh kita. Ketika yang kita konsumsi adalah lemak sehat maka kerja dinding sel akan optimal.
Scretin dan cholecystokinin tidak dibentuk duodenum karena pH lambung kurang >>> pancreas tidak memproduksi digestive enzyme >>> terjadi gangguan pencernaan dan malabsorbsi maka ketika
- Protein tidak tercerna >>> alergi dan autoimun
- Vitamin essentials, asam amino, dan mineral tidak terserap >>> defisiensi nutrisi
- Karbohidrat tidak tercerna (termasuk ketika karbohidrat dicerna bersamaan dengan protein maka tidak tercerna dengna baik) >>> dimakan kuman pathogen >>> diubah menjadi alcohol, asetaldehid, dan toxin >>> mudah sendawa
- Lemak tidak tercerna >>> kekurangan vitamin A D E K, Karena butuh lemak dalam penyerapan vitamin ini
- Makanan tidak tercerna >>> menumpuk dan membuat toksin
- Asam lambung adalah barrier/lini pertama dalam membasmi kuman pathogen, bila kekurangan asam lambung maka >>> kuman pathogen meningkat dalam seluruh sistem pencernaan
2. Fase Penyerapan: jam istirahat total/tidur, karena tubuh mulai menyerap, mengedarkan zat makanan, dan detoksifikasi. Makan tengah malam/ kurang tidur akan mengganggu fase ini. Fase Penyerapan berlangsung dari jam 8 malam sampai jam 4 pagi.
3. Fase Pembuangan: jam ini tubuh membuang sisa makanan dan sisa metabolisme, fase ini banyak memakan energi. Sebaiknya tidak konsumsi makanan berat krn bisa menurunkan intensitas pembuangan, memperlambat proses pencernaan, & boros energi. Fase Pembuangan berlangsung dari jam 4 pagi sampai jam 12 siang.
2. Juice of Sauerkraut (air dari fermentasi kol)
3. Meat stock seperti kita membut sup tulang dibuat dari tulang yang berdaging dengan pemasakan kurang dari 6 jam
4. Air lemon pada pagi hari, bagi yang histamin intolerance maka akan kurang cocok (biasanya mual maka perlu treat tertentu)
5. Gabungan juice of sauerkraut dan meat stock
Semua bahan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dianggap racun oleh hati dan akan di netralkan melalui detoksifikasi oleh hati.
Di usus besar/kolon dengan kondisinya yang lembab dan terdapat bakteri pembusuk dengan kondisi basa akan terjadi fermentasi/proses pembusukan makanan. Ketika terjadi proses fermentasi yang berlebihan karena siklus pencernaan/pola makan/kombinasi makanan yang salah maka proses fermentasi bisa terjadi sejak diusus halus yg seharusnya berfungsi untuk penyerapan maka akan terjadi perut kembung/nyeri/sering sendawa dll.
Homemade saja tidak cukup, tapi juga harus mengetahui cara mengolah makanan yang baik agar nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat menyokong kinerja enzim. Kita sangat membutuhkan flora normal/ God flora/ probiotik/ microbiota usus karena ini adalah penentu dari usus dan pencernaan yang sehat.
Perbedaan entrocyte pada orang yang sehat dan sakit yaitu pada digestive enzim yang ada pada entroocyte yang akan berfungsi sebagai brush border. Dalam satu villi terdapat pembuluh darah arteri dan vena memberikan aliran darah dan nutrisi serta terjadi pertukaran nutrisi. Dipermukan villi terdapat mikrovili yang tersusun dari entrocyte/penyusun jonjot usus yang memiliki siklus hidup. Dimana dalam pembentukan entrocyte membutuhkan lemak sehat untuk membentuk dinding selnya. Sehingga lemak apa yang kita konsumsilah yang akan membentuk dinding sel pada tubuh kita. Ketika yang kita konsumsi adalah lemak sehat maka kerja dinding sel akan optimal.
Dygestive Enzym
Makanan masuk mulut >>> makanan masuk ke esofagus/kerongkongan >>> makanan masuk lambung >>> pH lambung mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin >>> protein tercerna dengan baik >>>makanan ke usus halus masuk duodenum >>> pH 2 (asam kuat) dalam makanan dari lambung >>> dinding duodenum menghasilkan 2 enzim yaitu SECRETIN & CHOLECYSTOKININ karena ada rangsang asam kuat yang dibawa makanan dari lambung >>> 2 enzim ini akan dibawa ke pancreas >>> lalu di pancreas akan disimpan >>> SEKRETIN dilepas untuk memberi perintah ke lambung untuk stop produksi gastric juice, merangsang liver/hati untuk produksi empedu, membuat usus tau ada makanan datang dengan memproduksi lendir/mucus, menstimulasi pancreas untuk menghasilkan bikarbonat ( dimana senyawa bikarbonat bersifat basa >>> menetralisir asam lambung agar tidak berlebihan pada makanan dan mencerna protein, lemak serta karbohidrat >>> membutuhkan digestive enzyme >>> pancreas butuh CHOLECYSTOKININ ) >>> CHOLECYSTOKININ membantu pembentukan enzim pencernaan dari pancreas untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak, memberi sinyal ke lambung untuk stop aktivitas, mengosongkan empedu ke duodenum, siap mencerna lemak, dan membuka gerbang >>> cairan pancreas mengalir dan mencerna makanan yang datangKetika Tubuh Kekurangan Asam Lambung (HYPOCHLORHYDRIA)
Pepsinogen tidak bisa dipecah menjadi pepsin >>>protein tidak bisa dicernaScretin dan cholecystokinin tidak dibentuk duodenum karena pH lambung kurang >>> pancreas tidak memproduksi digestive enzyme >>> terjadi gangguan pencernaan dan malabsorbsi maka ketika
- Protein tidak tercerna >>> alergi dan autoimun
- Vitamin essentials, asam amino, dan mineral tidak terserap >>> defisiensi nutrisi
- Karbohidrat tidak tercerna (termasuk ketika karbohidrat dicerna bersamaan dengan protein maka tidak tercerna dengna baik) >>> dimakan kuman pathogen >>> diubah menjadi alcohol, asetaldehid, dan toxin >>> mudah sendawa
- Lemak tidak tercerna >>> kekurangan vitamin A D E K, Karena butuh lemak dalam penyerapan vitamin ini
- Makanan tidak tercerna >>> menumpuk dan membuat toksin
- Asam lambung adalah barrier/lini pertama dalam membasmi kuman pathogen, bila kekurangan asam lambung maka >>> kuman pathogen meningkat dalam seluruh sistem pencernaan
SIKLUS SISTEM PENCERNAAN
1. Fase Pencernaan: saatnya mengkonsumsi makanan padat karena fungsi mencerna yang lebih efektif. Fase Pencernaan berlangsung dari jam 12 siang sampai jam 8 malam.2. Fase Penyerapan: jam istirahat total/tidur, karena tubuh mulai menyerap, mengedarkan zat makanan, dan detoksifikasi. Makan tengah malam/ kurang tidur akan mengganggu fase ini. Fase Penyerapan berlangsung dari jam 8 malam sampai jam 4 pagi.
3. Fase Pembuangan: jam ini tubuh membuang sisa makanan dan sisa metabolisme, fase ini banyak memakan energi. Sebaiknya tidak konsumsi makanan berat krn bisa menurunkan intensitas pembuangan, memperlambat proses pencernaan, & boros energi. Fase Pembuangan berlangsung dari jam 4 pagi sampai jam 12 siang.
SOLUSI Kekurangan Asam Lambung (HYPOCHLORHYDRIA)
1. Suplementasi Betain HCL (harus dibawah pengawasan ptaktisi kesehatan yang mengerti pemberian dosisnya)2. Juice of Sauerkraut (air dari fermentasi kol)
3. Meat stock seperti kita membut sup tulang dibuat dari tulang yang berdaging dengan pemasakan kurang dari 6 jam
4. Air lemon pada pagi hari, bagi yang histamin intolerance maka akan kurang cocok (biasanya mual maka perlu treat tertentu)
5. Gabungan juice of sauerkraut dan meat stock
Post a Comment
Post a Comment