ADAB & ILMU DALAM BERUMAH TANGGA
Ustadz Dr. Wido
Supraha , M.Si
Wakil Sekretaris
Komisi Ukhuwah MUI Pusat,
Pendiri Sekolah Adab
Insan Mulia & Dosen
Resume ini saya dapat dari
mengikuti zoom meeting pada kegiatan Kelas Pranikah Online yang di
selenggarakan oleh @akademipranikah.id . Banyak hal menarik yang bisa saya
petik dari acara tersebut, semoga juga bisa bermanfaat bagi teman-teman 😊.
Disini saya hanya menuliskan poin-poin penting tanpa memberikan penjelasan
lebih. Semoga bisa dipahami ya.
- Bermula dari kekayaan hati yang nantinya akan
membuat kekayaan yang dzahir.
- Wahai para Istri carilah bukan sekedar suami tapi
carilah imam dan pendidikmu dan anak-anakmu
- Seorang anak butuh nama yang baik untuk memotivasi
dirinya agar menjadi orang yang baik
- Agar bisa menjadi keluarga yang solutif/ teladan
maka keluarga kita harus stabil
- Menikah adalah sunah rasul, menikah adalah cara
Allah mengangkat derajat kita dengan ujian-ujian pada pernikahan. Semua
kelelahan itu harus dinikmati, Dengan semangat pemenang maka kejarlah
kelelahan sampai kelelahan itu lelah mengejar kalian karena kalian telah menemukan
ritme yang tepat bersama pasangan untuk menghadapi segala ujian itu.
TAHAPAN HIDUP
MANUSIA
Manusia hidup dalam
tahapan-tahapan:
- Perbaiki diri (hal ini dilakukan seumur hidup dan
ini parallel dengan tahap selanjutnya): sosok yang memenuhi 10 kualifikasi
yaitu adab Qur’ani, jasadnya kuat, akhlaknya mulia, wawasannya luas,
ekonominya mandiri, aqidahnya bersih, ibadahnya benar, semangatnya
konsisten, waktunya terjaga, urusannya teratur, kehadirannya bermanfaat .
- Berkeluarga/ Bangun Keluarga
Islami untuk menyempurnakan agama sehingga punya motivasi yang lebih baik.
Jangan sampai setelah menikah jadi berhenti berdakwah, hilang dari
peredaran, dll. Jadi niatkan untuk beribadah untuk Allah SWT. Dahulukan apa yang jadi hak Allah, maka Allah
akan menambahkan hak kita. Lalu jadilah keluarga solusi/
keluarga teladan yang bisa mengajak memperbaiki agama mereka
- Bimbing masyarakat
- Bebaskan negara
- Perbaiki Tatanan Negeri
- Pastikan Aset Umat untuk Umat
- Menjadikan Islam sebagai guru peradaban
Jadi berkeluarga itu berada pada
tahap awal
KELUARGA STABIL
- Menyamakan visi dan misi
- Satu prioritas program kerja yang realitas
- Harus berbagi tugas dalam mengelola rumah tangga
sefleksibel mungkin. Berbagi tugas ini sebagai dampak cinta karena
mengasihi sepenuh hati dengan senang hati. Menikah itu harus menampilkan
ketenangan (Sakinah) dengan cara menemukan format
komunikasi suami istri
(5W +1 H) karena sebelumnya kita tidak kenal pasangan kita. Hal ini
(gaya komunikasi dengan pasangan) harus ketemu/disepakati karena ini
tantangan 5 tahun awal pernikahan dan akan mempengaruhi kehidupan rumah
tangga selanjutnya. Lihat ayat Ramadhan ayat 183-187 >>> 5 x
Allah mengulangi masalah ranjang. Disini perlu ada evaluasi, betapa
penting urusan ranjang karena urusan ranjang adalah benteng terakhir untuk
memperbaiki komunikasi.
- Keluarga yang memiliki keseimbangan antara bekerja
dan bermain. -----Wahai para suami
kenapa engkau tidak cemburu ketika istrimu diantar oleh suami orang lain
(missal gojek) sedangkan kamu ada disitu. Padahal si istri merasa sakit
hati dengan hal itu. -----
- Seimbang antara apresiasi dan hukuman
- Tidak saling cemburu antar anak-anak
- Saling percaya (trust). Kalo punya suami: beri
makanan terbaik, berikan kamar terbaik, biarkan suami sibuk dengan urusan
pribadi/ berikan kepercayaan padanya (Kulepas kau dengan
tawakal kepada Allah, semoga Allah menjaga kau. Semoga engkau pulang
dengan rezeki yang halal, aku siap untuk menahan lapar tapi aku tidak siap untuk menahan
siksa dari Allah)
- Berikan nafkah batin yang terjaga. ----- Meskipun
kau (istri) sudah siap berangkat kerja tapi jika suamimu meminta maka
penuhilah. Bagi suami ketika tertarik melihat wanita lain maka segeralah
kamu kembali kepada istrimu. Mawaddah itu mencintai karena fisik. Para
suami biasakan memanggil istri dengan wahai ayat Allah. Agar kita sadar
bahwa ayat Allah itu perlu dimuliakan ------
- Keluarga harus harmonis
*Saat taaruf juga harus
memperhatikan tentang hal ini*
KUNCI HARMONISASI
- Menghadirkan kegembiraan pada setiap kegiatan.
Salah satunya dengan tersenyum, bercanda, dll
- Ciptakan selalu momen kebersamaan. Bisa dilakukan
dengan hal-hal ini: Makan malam bersama. Nabi
makan malam bersama istrinya. Hal ini agar hati kita bisa bersama, bisa
dengan tutup handphone + ajak komunikasi, -----Iman yang sempurna ditandai
dengan akhlak yang terpuji.----- untuk mengukur akhlak terpuji yaitu:
sebaik-baik suami adalah yang baik pada istrinya (indikatornya
diantaranya: juluran tanganmu ke mulut istrimu (dalam kondisi sehat dan
sakit) itu bernilai sedekah), Tahajud berjamaah (kejarlah
gelar yang ada dalam alquran diantaranya yaitu taqwa, ulul albab,
dll.), Halaqah Qur’an. Misal setiap Bada Subuh. Camping, dll
- Ciptakan momen untuk saling bercerita. Istri itu cuma
dirumah jadi tidak bertemu orla maka suami harus pahami ketika iya
bercerita banyak pada suaminya. Temukan kesepakatan dalam hal bercerita
agar semua nyaman.
- Selalu prioritaskan pasangan hidup, setelah itu
baru anak. Betapapun sibuk dengan anak maka prioritaskan pasangan hidup
kita. Karena anak pada saatnya nanti akan pergi.
- Ingatkan selalu prioritas keluarga (missal acara
keluarga) sebelum teman
- Menjaga intonasi suara dan buat candaan khas.
Laki-laki kalau intonasi istrinya tinggi maka tidak usah dilawan
(Sayyidina Umar dimarahi istrinya, kata Umar aku bersabar karena aku tahu
betapa sulitnya menjadi seorang istri. Kalau suami mulai tertarik dengan
wanita lain. Lihat saat istrimu tertidur, betapa banyak yang dia usahakan
untuk kebahagiaan RT)
- Fleksibilitas bertanggung jawab
- Catatan Keuangan Terpisah. Orang yang paling berhak
untuk engkau infaqi adalah yang terdekat denganmu. Jadi kalau suami punya
hutang pada istri harus dilunasi,
begitu juga sebaliknya. Laki-laki kasih 3 amplop: amplop makan (jika ada
sisa karena efisiensi maka laporkan pada suami), amplop apresiasi, dan amplop jajan(jika
belum bisa kasih maka setidaknya niatkan dulu saat kasih amplop)
- Rumah tangga yang terpisah dari orang tua.
Maksudnya pisah itu dengan jarak yang agak jauh misal 21 km dari rumah
ortu. Biarkan orang tua bahagia di usia tua, jangan bebani dengan mengurus
anak kita. Apa yang kita tegakkan pada rumah kita belum tentu ditegakkan
di rumah orang tua. Maka dari itu carilah tanah yang luas dulu, meskipun
nanti berawal dengan membangun rumah yang sederhana.
Q N A
- Apakah suami istri punya batasan privasi? Atau
halal jika menanyakan hal-hal itu, missal minta pin hp, password sosmed
dll ? Karena saya orangnya cemburuan || Sebaiknya tidak di password, dosa adalah
sesuatu yang kalian ingin meninggalkan dan takut kalau perbuatanmu itu
ketahuan. Toh prinsip bersosmed itu untuk berbagi nikmat berdakwah, jangan
jadikan sosmed sebagai tembok ratapan.
- Bagaimana cara menjaga komunikasi agar tidak
bosan? Jika kita adalah anak tunggal dan orang tua kita hidup sendiri
apakah saya boleh mengajak ortu tinggal satu rumah dengan kita? || Ciptakan momen yang berbeda,
rubah aktivitas kita dengan pasangan / ciptakan tantangan-tantangan baru,
ciptakan proyek-proyek bersama (proyek sedekah, proyek dagang bersama,
proyek cara mendidik anak yang variatif, cari tempat yang baru, biasakan
memberi hadiah, biasakan berlaku romantis pada pasangan). Tetap memiliki
rumah yang terpisah itu lebih baik, dan sering-seringlah menjenguk.
Kecuali sudah dikaji bersama dan mendalam, dan suami istri tidak baperan
serta siap untuk tidak menceritakan permasalahan kita ke ortu atau sosmed.
Karena yang tahu permasalahan rumah tangga kita adalah kita dan pasangan.
Maka jangan sampai permasalahan itu sampai keluar
- Jangan sampai ketika kita setelah menikah ibadah
kita malah menurun. Bagaimana agar wanita setelah menikah agar bisa
menjaga kualitas ibadah (missal menjaga sholat wajib, puasa sunah,
tahajud, dll)? Tips islam untuk menjaga keharmosian dengan keluarga besar?
|| Temukan visi dan misi berkeluarga. Visinya yaitu
masuk surga bersama pasangan dan anak cucu kita; membahagiakan Nabi
(karena Nabi bangga dengan jumlah umatnya yang banyak di hari kiamat).
Membahagiakan suami itu wajib, puasa sunah itu sunah. Jadi jangan sampai
berfikir bahwa melayani suami itu pahalanya kecil. Setelah menikah masing-masing harus
tetap melakukan pembinaan diri (missal agendakan bermajelis, perjalanan
spiritual bersama, sibukkan program kerja yang ilmiah dan religius, jangan
jadikan rumahmu seperti kuburan). Mertua kita adalah ortu kita, mintalah
nasehat, beri hadiah, berkata baik, jangan bawa baper kata-kata yang tidak
sesuai dengan kita (hidup ini jangan dibawa baper karena intonasi, logat,
pemahaman kita berbeda)
- Sejauh mana harus mendahulukan pasangan daripada
anak? || Membesarkan
anak bukan hanya tugas istri. Laki-laki & perempuan saling membantu
untuk bertaqwa. Kalau punya anak jangan terlalu banyak digendong, karena
anak tdk bisa tidur sebelum mencium kulit kita dan atur waktunya (jangan
sampai kita diatur anak, tapi kita lah yg harus mengatur manajemen waktu
anak)
- Bagaimana cara mengetahui gaya komunkiasi
pasangan taaruf dengan batasan komunikasi yang harus dijaga? || Jadikan sosmed sebagai
spionase untuk mengetahui jejak digitalnya.
- Jika posisi mendapati suami yang hanya pulang 1
minggu/1 bulan/1 tahun sekali lalu bagaimana cara membangun komunikasi
dengan pasangan? || Yang terbaik adalah istri ikut kemanapun suami pergi. Menikah itu
untuk bersama suami. Bagaimanapun LDR itu tidak baik. Karena suami kita
butuh kita. Wanita bisa ditinggalkan 3 / 4 bulan. Tidak hanya laki-laki,
perempuan pun bisa goyah.
- Bagaimana jika suami enggan untuk melakukan sesuatu
& berprinsip seperti air mengalir|| Sampaikan
bahwa hidup tidak boleh seperti air yang mengalir. Jangan menggunakan
filosofi seperti air mengalir. Kita ketika meninggal ingin mencapai surga
dengan istri kita atau tidak? Hidup itu harus direncanakan.
- Bagaimana agar keluarga yang kita bina supaya
bisa menjadi keluarga teladan dan apa yang harus dipersiapkan sebelum
menikah? Bagaimana menciptakan komunikasi saat LDR || Siapkan dan kuatkan iman,
adab, dan ilmu maka akan dimudahkan dalam beramal. Lakukan video call
setiap hari dengan pasangan agar komunikasi tidak terputus. Carilah
pasangan yang kaya jiwanya, karena orang yang kaya jiwanya nya yang akan
bertahan membersamai kita
Post a Comment
Post a Comment